
Premi Tembus Rp 3,53 T, Laba Tugu Insurance (TUGU) Tumbuh 58%

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia TbkĀ atau Tugu Insurance (TUGU) berhasil mencatatkan perolehan premi bruto secara konsolidasi Rp 3,53 triliun di semester I tahun 2022. Jumlah tersebut meningkat 25% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 2,81 triliun.
Direktur Teknik Tugu Insurance, Syaiful Azhar mengatakan, perolehan premi bruto tersebut didominasi oleh premi dari class of business (CoB) fire & property sebesar Rp 1,35 triliun dan offshore sebesar Rp 467,68 Miliar.
"Di Semester I tahun 2022 Tugu Insurance menunjukkan pertumbuhan positif disemua aspek, baik itu pertumbuhan premi, hasil underwriting, investasi maupun pendapatan usaha lainnya," ujar Azhar dalam keterangan tertulis,Jumat (29/7/2022).
Dengan pencapaian tersebut, Tugu Insurance berhasil membukukan perolehan laba tahun berjalan, secara konsolidasi Rp 225,39 miliar atau naik signifikan sebesar 58% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 142,43 miliar.
Perolehan laba tersebut ditopang oleh pendapatan underwriting yang tercatat sebesar Rp 1,11 triliun atau naik 12%, dan pendapatan investasi Rp 182,19 miliar atau naik 15% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara pendapatan usaha dari jasa sewa dan survey tercatat sebesar Rp 179,02 miliar atau naik 24% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi asset, hingga semester I 2022 aset TUGU tercatat Rp 21,88 triliun atau tumbuh bila dibandingkan dengan periode 31 Desember 2021 yang tercatat sebesar Rp 20,19 triliun. Jumlah ekuitas perseroan pun turut naik menjadi Rp 8,94 triliun dibandingkan dengan periode akhir tahun lalu sebesar Rp 8,79 triliun.
"Saat ini Risk Based Capital (RBC) Tugu Insurance sebesar 405,64% masih jauh di atas ketentuan minimal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu sebesar 120%," terangnya.
Mengatasi hal tersebut, pihaknya optimis dapat melanjutkan tren kinerja baik ini hingga akhir tahun 2022, dengan tetap fokus pada beberapa strategi perusahaan. Pertama, optimalisasi pasar korporasi. Kedua, penetrasi pertumbuhan produksi produk-produk ritel, terutamanya melalui asuransi kendaraan bermotor roda empat t drive dan roda dua t ride.
"Dan ketiga, melakukan implementasi teknologi tepat guna untuk memberikan digital experience pada pelanggan termasuk di dalamnya membangun digital culture perusahaan," pungkasnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melesat 20%, Tugu Insurance Catat Laba Rp 327 M di 2021
