
Rupiah Kini Berada di Level Rp 14.800, Juara Tiga Di Asia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah berhasil menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) hingga di penutupan perdagangan Jumat (29/7). Kini, rupiah telah berada pada level Rp 14.800, seiring dengan terkoreksinya indeks dolar AS.
Melansir Refinitiv, rupiah pada sesi pembukaan perdagangan menguat tajam 0,54% ke Rp 14.850/US$ dan bertahan hingga pukul 11:00 WIB.
Namun, di penutupan perdagangan, rupiah kembali melanjutkan penguatannya 0,67% ke Rp 14.830/US$.
Penguatan Mata Uang Garuda tersebut seiring dengan terkoreksinya indeks dolar AS. Pukul 15:00 WIB, indeks dolar AS terpantau terkoreksi 0,6% ke posisi 105,71 dan bergerak kian menjauhi level tertingginya pada pertengahan Juli di 109,29.
Pada Kamis (28/7), PDB AS kuartal II-2022 menunjukkan adanya kontraksi 0,9%. Diketahui PDB pada kuartal sebelumnya juga berkontraksi sebanyak 1,6%. Dengan begitu, secara definisi ekonomi AS sudah memasuki zona resesi karena adanya kontraksi pada ekonomi dalam dua kuartal beruntun.
Angka PDB tersebut juga di bawah analis pasar yang memprediksikan ekonomi AS akan tumbuh kuartal ini sebanyak 0,5%.
Namun, data ekonomi AS yang dirilis kemarin masih menunjukkan perdebatan apakah AS sudah memasuki resesi atau belum.
Meski begitu, Biru Riset Ekonomi Nasional mendefinisikan resesi sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh perekonomian dan berlangsung lebih dari beberapa bulan pada sektor lapangan kerja, produksi, pendapatan riil dan indikator lainnya.
Berdasarkan data, pertumbuhan lapangan kerja di AS rata-rata 456.700 per bulan pada paruh pertama tahun ini dan permintaan barang dan jasa di negaranya masih tumbuh. Sementara, klaim data pengangguran turun 5.000 menjadi 256.000 pada pekan yang berakhir pada 23 Juli 2022.
Belanja konsumen yang menyumbang lebih dari dua pertiga kegiatan ekonomi AS masih tumbuh pada tingkat 1%, meskipun angka tersebut merupakan laju yang paling lambat sejak kuartal kedua 2020 karena penurunan pada pembelian barang seiring harga pangan yang tinggi.
Sementara itu, dari dalam negeri, musim rilis kinerja keuangan khususnya perbankan cukup solid di pekan ini.
Bank BRI berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 24,88 triliun di semester I-2022 atau naik 98,4% secara tahunan. Selain itu, bank Mandiri sukses menorehkan laba bersih sebesar Rp 20,21 triliun, tumbuh 61,7% secara tahunan.
Selanjutnya ada bank BCA sebagai bank dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar di BEI yang membukukan laba bersih sebesar Rp 18,05 triliun atau naik 24,9% secara tahunan.
Musim rilis kinerja keuangan dari perbankan besar biasanya dilihat sebagai sinyal terhadap situasi ekonomi Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, maka sentimen pasar kian positif, sehingga wajar saja jika rupiah pun berhasil menguat hari ini.
Di Asia, rupiah berhasil menjadi mata uang terbaik ke-tiga. Sementara yen Jepang berhasil menjadi juara, di mana menguat 1,12% terhadap dolar AS, sedangkan baht Thailand terapresiasi 0,91% terhadap si greenback.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer