
Kinerja Bank Mandiri Moncer, Laba Lompat 61% Jadi Rp 20 T!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih Rp 20,22 triliun pada semester pertama tahun ini. Angka ini lompat 61,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam enam bulan pertama 2022, Bank Mandiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,7% secara year on year (yoy) Juni 2022.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II 2022 menembus Rp 1.138,31 triliun atau tumbuh 12,22%. Ini artinya Bank Mandiri juga menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia.
"Perbaikan kinerja Bank Mandiri selaras dengan kondisi perekonomian nasional yang masih bertumbuh. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perekonomian Indonesia masih relatif stabil meski diterpa oleh ketidakpastian global," ujar Darmawan dalam Konferesi Pers Paparan Kinerja Bank Mandiri Kuartal II 2022 di Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Perbaikan fungsi intermediasi tersebut, lanjut Darmawan, disokong seluruh segmen kredit yang membaik. Salah satunya kredit korporasi yang menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan sebesar 10,6% yoy yakni dari Rp 369 triliun menjadi Rp 409 triliun pada akhir Juni 2022.
Pertumbuhan kredit ini juga turut mendorong pertumbuhan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp 1.786 triliun atau tumbuh 13% yoy sampai dengan kuartal II 2022.
"Melihat kinerja yang membaik, kami optimis pertumbuhan kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di atas 11% sampai dengan akhir tahun dengan kualitas aset yang terjaga optimal," imbuhnya.
Profitabilitas Bank Mandiri juga tercatat sejalan dengan industri, dimana net interest margin (NIM) secara konsolidasi yang mencapai 5,37% di kuartal II 2022, tumbuh 32 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, return on equity (ROE) Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sebesar 23,03% pada periode yang sama, meningkat 791 bps secara tahunan. Berkat profitabilitas yang membaik, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 20,2 triliun, tumbuh 61,7% secara YoY.
Hal ini juga diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang mencapai Rp 1.318,42 triliun per kuartal II 2022 tumbuh 12,76% YoY. Pencapaian tersebut juga menjadikan Bank Mandiri dengan total DPK terbesar di industri perbankan Indonesia.
"Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan progresif sampai kuartal II dan berhasil menjadi group keuangan terbesar yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi, antara lain terlihat dari pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 61.66% YoY, rasio kredit macet yang turun menjadi 2,47%, serta rasio imbal hasil terhadap ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 23%," kata Darmawan.
Selain itu, posisi rasio non performing loan (NPL) Bank Mandiri (bank only) turun menjadi 2,47%. Tidak hanya itu, berkat optimalisasi kualitas aset serta efisiensi, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri pun berhasil ditekan menjadi 1,27% pada semester I 2022.
"Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri telah menjalankan proses mitigasi dengan menerapkan prinsip kehati-hatian termasuk menjaga rasio pencadangan dalam posisi yang mencukupi," paparnya.
Adapun, sampai dengan akhir Juni 2022 posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di Bank Mandiri kian melandai menjadi Rp 58,2 triliun. Jumlah tersebut sudah jauh lebih rendah dari posisi Juni 2021 sebesar Rp 96,5 triliun.
- Total Aset : Rp 1.785,71 triliun, naik 12,98% YoY
- Total Kredit : Rp 1.138,31 triliun, naik 12,22% YoY
- Total DPK : Rp 1.318,42 triliun, naik 12,76% YoY
- Laba Bersih : Rp 20,2 triliun, naik 61,7% YoY
- Return on Equity (ROE) : 23,03%, naik 7,91% YoY
- Net Interest Margin (NIM) : 5,37%, naik 0,32% YoY
- Non Performing Loan (NPL) : 2,47%, turun 0,72% YoY
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kinerja Emiten Wulan Guritno, Cuan Ga Nih Lucy In The Sky?