
Siapa Pemilik CFC? Restoran Ayam Cepat Saji Pertama Milik RI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) atau California Fried Chicken (CFC) berdiri pada tahun 1983 di Jakarta dan merupakan salah satu perusahaan generasi pertama di Indonesia yang memperkenalkan konsep restoran cepat saji.
Dulunya memang perusahaan ini memegang waralaba California Pioneer Chicken dari Pioneer Take out - Amerika Serikat. Namun pada 1989 perusahaan melepaskan diri dari waralaba dan memproduksi hingga memasarkan produk sendiri yaitu California Fried Chicken.
Mengutip CNNIndonesia.com, CFC dimiliki oleh Suyanto Gondokusumo. Suyanto juga tercatat memiliki saham 10,68% di waralaba CFC Indonesia. Menurut situs resmi CFC, Suyanto memiliki kepemilikan 23.573.434 saham atau pemilik saham ketiga terbesar perusahaan.
Selain Suyanto, CFC Indonesia dipegang oleh PT Graha Sentosa Persada, Standard Chartered Bank SG S/A VP Bank A/C VP Bank (Singapore) LTD, PT Bayu Buana Tbk, Bank Of Singapore Limited, Union Bancaire Privee, UBP SA Singapore Branch, dan publik.
Melansir International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ), Suyanto juga tercatat merupakan pemangku kepentingan (shareholder) dari empat perusahaan berbeda, yakni Horizon Ventures Group Ltd, Herrix Assets Ltd, Equiflux International Ltd, dan Insight Assets Management Ltd.
Mengutip situs resminya, 37 tahun sudah PT Pioneerindo Gourmet International Tbk melakukan usaha di Indonesia, tepatnya sejak tahun 1983 (dengan nama awal PT Putra Sejahtera Pioneerindo).
Awalnya, perusahaan memegang hak California Pioneer Chicken, terwaralaba Pioneer Take Out dari Amerika Serikat, namun pada tahun 1989, Perusahaan memutuskan untuk mengubah status dari franchisee menjadi franchisor dan memproduksi dan memasarkan merek sendiri, yaitu California Fried Chicken (CFC).
Basis usaha pun diperkuat dengan membentuk franchise dan anak perusahaan, yaitu PT Putra Asia Perdana Indah, PT Mitra Hero Pioneerindo dan PT Pioneerindo Sugakico Indonesia, demi mendukung kinerja Perusahaan.
Perusahaan melakukan ekspansi usaha dengan memasuki pasar makanan lain dengan membuka Cal Donat di tahun 1993. Cal Donat memasarkan produk donat dan roti serta sebuah restoran keluarga bernama Sapo Oriental khas oriental yang menyediakan keunikan pengalaman bagi pelanggan dalam bentuk wadah tanah liat (claypot) di tahun 1996.
Selanjutnya pada tahun 2017 meluncurkan produk ramen dengan merk dagang Sugakiya yang memberikan citarasa khas Jepang.
Perusahaan selalu menjaga kestabilan dan keberlangsungan usahanya sehingga mendapatkan kepercayaan publik, dibuktikan dengan tercatatnya Perusahaan sebagai Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham PTSP di tahun 1994.
Pada tahun 2001, Perusahaan melangsungkan revitalisasi bisnis dan mengganti nama Perusahaan menjadi PT Pioneerindo Gourmet International Tbk sebagai bentuk upaya mengikuti perkembangan dunia usaha, khususnya industri makanan cepat saji.
Perusahaan juga terus berjalan selaras dengan permintaan pelanggan yang berubah karena zaman dengan melakukan perbaikan kualitas di segala bidang, seperti produk, tampilan outlet serta pelayanan.
Pada tahun 2017 Perusahaan kembali melakukan ekspansi bisnis dengan melakukan kerja sama dengan Perusahaan Jepang Sugakico System Co., Ltd. Perusahaan Sugakico merupakan perusahaan ramen "Sugakiya" terbesar yang berasal dari Nagoya, Jepang.
Kerja sama diawali dengan mendirikan PT Pioneerindo Sugakico Indonesia yang adalah bagian dari anak perusahaan. Anak perusahaan baru ini memasarkan produk ramen dengan merk dagang "Sugakiya". Tanggal 24 Desember 2017 adalah hari bersejarah di mana Perusahaan berhasil mencapai penjualan tunai senilai Rp 500 miliar.
Setelah 37 tahun lebih melakukan usaha di Indonesia, Perusahaan telah berkontribusi besar untuk masyarakat Indonesia, di antaranya dengan, menyediakan lapangan pekerjaan, memperkaya cita rasa kuliner di Indonesia, berperan aktif dalam berbagai kegiatan Corporate Social Responsibility - CSR dan lain sebagainya.
Dalam pelaksanaan bisnisnya, Perusahaan menyadari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, namun dengan ketulusan dan kerja keras segenap karyawan, Perusahaan yakin kekurangan tersebut dapat diatasi.
Untuk mewujudkan cita-cita menjadi restoran cepat saji nasional nomor 1 di Indonesia, pada akhir tahun 2020, perusahaan telah memiliki 4 merek dagang dengan 318 gerai yang dimiliki, yaitu 281 gerai CFC, 10 gerai Sapo dan 23 gerai Cal Donat, serta 4 gerai Sugakiya.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]