Mantap! Rupiah Semakin Perkasa Hingga Pertengahan Hari!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
26 July 2022 11:20
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah berhasil melibas dolar Amerika Serikat (AS) hingga di pertengahan perdagangan Selasa (26/7). Dolar AS sedang melemah di pasar spot, menjadi momok rupiah untuk menguat.

Melansir Refinitiv, rupiah pada sesi pembukaan perdagangan menguat tajam 0,43% ke Rp 14.930/US$. Kemudian, rupiah memangkas penguatannya menjadi menguat hanya 0,07% ke Rp 14.985/US$.

Indeks dolar AS yang mengukur kinerja dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya, bergerak terkoreksi 0,09% ke 106,38. Meski terkoreksi, dolar AS masih terjaga di dekat rekor tertingginya pada pertengahan Juli di 109,29 karena pasar masih menunggu keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk mengumumkan kebijakan moneternya pada Rabu 27 Juli waktu setempat.

Analis memprediksikan bahwa The Fed akan kembali mengejutkan pasar dengan keputusannya tersebut.

"Saya tidak memiliki perasaan yang sangat baik dan percaya diri bahwa itu akan menjadi salah satu kejutan yang lain," tutur analis Westpac di Auckland Imre Speizer dikutip Reuters.

Walmart, yang merupakan perusahaan ritel besar di AS memangkas perkiraan labanya karena lonjakan harga makanan dan bahan bakar mendorong pelanggan untuk mengurangi pembelian diskresioner. Mereka memprediksikan labanya akan turun 13% selama tahun ini.

Di tengah lonjakan harga energi dan makanan, konsumen tidak lagi membeli pakaian, barang-barang rumah tangga, peralatan dapur, sehingga membebani pendapatan perusahaanya.

"Walmart jauh lebih rentan terhadap pelanggan berpenghasilan rendah, dan pelanggan berpenghasilan rendah itu adalah yang paling menderita di bawah tingkat inflasi yang lebih tinggi," kata analis Edward Jones Brian Yarbrough.

Hal tersebut memperkuat keyakinan analis bahwa tingkat belanja konsumen mengalami kemunduran dan meningkatkan prediksi penurunan pada pertumbuhan ekonomi AS periode April hingga Juni untuk kuartal II-2022.

Pelemahan dolar AS menjadi momok untuk Mata Uang Garuda menguat hari ini. Sebenarnya, jika mengacu pada pasar Non-Deliverable Forward (NDF), rupiah sudah teridentifikasi menguat ketimbang penutupannya pada Senin (25/7).

Periode

Kurs Senin (25/7) pukul 15:17 WIB

Kurs Selasa (26/7) pukul 11:05 WIB

1 Pekan

Rp14.971,5

Rp14.960,2

1 Bulan

Rp15.005,0

Rp14.980,0

2 Bulan

Rp15.037,5

Rp15.007,0

3 Bulan

Rp15.073,0

Rp15.038,0

6 Bulan

Rp15.165,0

Rp15.103,0

9 Bulan

Rp15.240,0

Rp15.175,0

1 Tahun

Rp15.291,1

Rp15.273,0

2 Tahun

Rp15.796,1

Rp15.771,8

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasarĀ spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular