Jelang Rilis Kinerja Raksasa Teknologi, Bursa AS Dibuka Mixed

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
25 July 2022 20:53
FILE -In this June 16, 2020 file photo, a sign for a Wall Street building is shown in New York. Earnings reporting season is about to get underway for big companies, and the forecasts are grim. Wall Street expects S&P 500 companies to report profits plunged by the most since the depths of the Great Recession during the second quarter. Earnings reports tend to matter deeply to investors because stock prices track the path of earnings over the long term.   (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: Wall Street (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak mixed pada pembukaan perdagangan Senin (25/7/2022), di mana investor bersiap menyambut rilis kinerja keuangan emiten teknologi.

Dow Jones menguat 68 poin (+0,2%) di pembukaan dan selang 20 menit menjadi 35,85 poin (+0,12%) ke 31.935,14 dan S&P 500 tumbuh 0,12 poin ke 3.961,75. Namun, Nasdaq turun 18,32 poin (-0,15%) ke 11.815,79.

Pekan ini menjadi pekan transaksi terakhir pada Juli dan penting dicermati karena otoritas moneter dan fiskal AS secara berbarengan akan merilis informasi penting, yakni suku bunga dan pertumbuhan ekonomi.

"Investor cenderung percaya bahwa laporan PDB pada Kamis akan menunjukkan penurunan pada kuartal kedua, yang menjadi sinyal tak resmi resesi," tutur Sam Stovall, Kepala Perencana Investasi CFRA Research, kepada CNBC International.

Di satu sisi, lanjut dia, The Fed diperkirakan mengumumkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) sebesar 75 basis poin (bp) pada Rabu, mereka diprediksi menawarkan nada kebijakan yang lebih moderat terkait kenaikan lanjutan di masa mendatang.

Pada Jumat (22/7), mayoritas indeks jatuh setelah Snap melaporkan kinerja keuangan yang lebih lemah ketimbang ekspektasi analis. Meski begitu, ketiga indeks acuan berakhir naik sepanjang pekan. Indeks Dow Jones naik 2%, S&P 500 melesat 2,6% dan Nasdaq menguat 3,3%.

Kenaikan tersebut menjadi reli pekan kedua beruntun dalam 3 pekan perdagangan terakhir. Indeks S&P 500 berusaha untuk keluar dari bear market (zona penurunan) dengan melesat lebih dari 8% sejak diperdagangkan mendekati rekor tertingginya tahun ini pada Juni.

Pekan lalu, investor beralih ke aset berisiko setelah musim rilis kinerja keuangan yang solid dan timbul prediksi bahwa bursa saham AS telah mencapai titik terbawah. Hari ini, rilis kinerja keuangan muncul dari raksasa teknologi seperti Alphabet, Amazon, Apple, dan Microsoft.

Pada Jumat (22/7), sebanyak 21% perusahaan dari indeks S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangannya. Sebanyak 70% telah berhasil melampaui ekspektasi analis, jika mengacu pada data FactSet.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular