Juragan Minyak Maap Nih! Minyak Kontrak WTI Turun 0,97%

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
25 July 2022 13:22
Penambangan minyak mentah di AS
Foto: Doc. Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan akan minyak mentah diramal susut menyusul meningkatnya risiko resesi akibat kenaikan suku bunga acuan. Ini membuat harga minyak dunia tertekan.

Pada Senin (25/7/20220 pukul 12.55 WIB harga minyak jenis brent tercatat 102.39/barel, turun 0,78% dibandingkan posisi terakhir. Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 93,8/barel, ambles 0,97%.

"Harga minyak berada di bawah tekanan karena meningkatnya kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve AS akan memperlambat ekonomi global dan mengurangi permintaan bahan bakar," kata Tetsu Emori, kepala eksekutif Emori Fund Management Inc.

"Pemulihan yang lambat dalam ekonomi China juga membebani sentimen pasar," katanya.

Pejabat bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserves/The Fed) telah mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli.

Kebijakan moneter yang ketat saat ini merupakan langkah besar karena meningkatkan kemungkinan resesi selama tahun depan menjadi 40%, berdasarkan jajak pendapat ekonom Reuters ditemukan.

Prediksi dari jajak pendapat terbaru menunjukkan kemungkinan 40% resesi AS akan terjadi tahun depan, dengan kemungkinan 50% terjadi dalam dua tahun lagi. Hal tersebut adalah peningkatan yang signifikan dari 25% dan 40% dalam jajak pendapat Juni.

Sementara lebih dari 90% atau 47 dari 51 responden mengatakan potensi resesi akan ringan atau sangat ringan. Hanya empat orang yang mengatakan itu akan parah.

Dari sisi pasokan, National Oil Corporation (NOC) Libya berencana untuk mengembalikan produksi menjadi 1,2 juta barel per hari (bph) dalam jangka dua minggu ke depan.

"Nada pasar kemungkinan akan tetap bearish juga di tengah kekhawatiran bahwa dimulainya kembali beberapa produksi minyak mentah Libya akan mengurangi ketatnya pasokan global," kata Kazuhiko Saito, kepala analis di Fujitomi Securities Co Ltd.

Selain itu, Uni Eropa mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan perusahaan energi Rusia untuk mengalirkan minyak ke negara-negara ketiga setelah adanya penyesuaian sanksi yang disepakati oleh para anggota pekan lalu. Ini ditujukan untuk membatasi risiko keamanan energi global.

Namun, Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan bahwa Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memutuskan untuk mengenakan batasan harga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara China, Harga Minyak Dunia Ambles 2% Lebih!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular