Jadi Komut di 21 Tahun, Jhony Saputra Punya Harta Berlimpah
Jakarta, CNBC Indonesia - Anak muda dengan kekayaan berlimpah kini bukan menjadi hal yang begitu aneh. Banyak nama-nama besar yang diketahui masih memiliki usia yang relatif muda namun kekayaannya sudah luar biasa.
Terbaru di Indonesia ada nama Jhony Saputra, yang mulai mencuat bersama dengan rencana IPO PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR). Pasalnya, baru diketahui kalau Jhony menjabat sebagai komisaris utama di usianya yang baru 21 tahun.
Jhonlin Agro Raya merupakan perusahaan perkebunan asal Kalimantan Selatan milik pengusaha Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam. Jhony sendiri merupakan anak Haji Isam. Jhony menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018.
Jhony menjabat di JARR sejak 2022 sebagai Komisaris Utama, selain itu dia juga menjabat di beberapa perusahaan seperti Pemilik PT Araya Agro Lestari tahun sejak 2017 hingga sekarang, Pemilik PT Citra Agro Raya tahun 2017 hingga sekarang, pemegang saham PT Modal Harapan Bangsa tahun 2018 hingga sekarang, dan pemegang saham PT Surya Mega Adiperkasa tahun 2020 hingga sekarang.
Di akun Instagram miliknya, @jonisaputra09, Jhony kerap memperlihatkan hubungannya dengan keluarga dan juga jalan-jalan ke luar negeri. Tidak cuma itu, Jhony juga memiliki hobi balapan dan terlihat memiliki mobil mewah.
Untuk diketahui, Jhonlin Group (JG) merupakan induk perusahaan dari beberapa unit usaha di berbagai bidang termasuk pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, bongkar-muat di laut lepas, agrobisnis, jasa keamanan, hingga infrastruktur dan manufaktur.
Jhonlin Agromandiri (JA) sendiri merupakan perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang agrobisnis, di bawah bendera Jhonlin Group. JA mengelola bisnis pengolahan karet remah (Crumb Rubber), pabrik CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah, serta pabrik pengolahan wood pellet.
Ketiga bidang usaha produksi ini didukung dengan perkebunan dan pembibitan milik sendiri untuk tanaman karet, sawit, serta tanaman kayu energi untuk bahan dasar wood pellet.
Tak tanggung-tanggung perusahaan milik Haji Isam memiliki hamparan perkebunan yang sangat luas di Kalimantan. JA mengantongi izin HGU (Hak Guna Usaha) Perkebunan Sawit seluas 30.000 Ha dan izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) seluas 17.730 Ha.
Selain itu, JA juga melakukan kerja sama konsesi lahan dengan total luas areal 140.995 ha, yang terdiri dari 41.425 Ha atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), serta 99.570 Ha atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kalimantan Selatan.
Areal tersebut ditanami dengan jenis tanaman pokok karet, serta tanaman kayu pertukangan dan energi sebagai penunjang sektor agribisnis Jhonlin Agromandiri.
Jhonlin Agromandiri diketahui pernah menjadi salah satu pemegang saham perusahaan Haji Isam yang direncanakan akan melakukan penawaran publik dalam waktu dekat ini.
(vap/vap)