
Emiten Asuransi Ini Tercuan, Giliran AXIO Pimpin Top Losers!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat 0,41% ke level 6.892.57 pada penutupan perdagangan sesi I Jumat (22/7/2022) di tengah keputusan Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 3,5% kemarin.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 277 saham naik, 200 saham merosot dan 194 saham stagnan. Sementara, nilai transaksi tercatat Rp 5,72 triliun dengan volume perdagangan mencapai 12,99 miliar saham.
Di tengah menguatnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.
Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Jumat (22/7/2022).
1. PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (AHAP), naik +29,63%, ke Rp 105/unit
2. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), naik +23,68%, ke Rp 188/unit
3. PT WIR ASIA Tbk (WIRG), naik +10,53%, ke Rp 630/unit
4. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), naik +10,43%, ke Rp 180/unit
5. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), naik +9,71%, ke Rp 960/unit
Saham Asuransi Harta Aman Pratama (AHAP) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,01 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 70,61 juta unit saham.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 11 Juli hingga Kamis (21/7/2022) saham AHAP tercatat 4 kali menghijau, dengan 4 kali merah, dan 1 kali stagnan. Dengan ini saham AHAP telah berhasil mencatatkan kenaikan mencapai 81,03% dalam sepekan dan melesat 84,21% dalam sebulan.
AHAP berencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu IV (PMHMETD IV) atau rights issue. Dalam aksi korporasi tersebut, AHAP membidik pendanaan hingga Rp 98 miliar.
Dalam keterbukaan informasi lewat Bursa Efek Indonesia (BEI), Asuransi Harta Aman akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,96 miliar saham, dengan nilai nominal Rp 50 setiap saham.
"Pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sampai dengan maksimum 40%," tulis manajemen dalam prospektus rights issue.
Tujuan dari aksi korporasi ini adalah untuk memperkuat permodalan dalam rangka menjaga rasio kesehatan keuangan sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh regulasi yang berlaku.
Selanjutnya, penambahan portofolio investasi dinilai akan meningkatkan rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) serta rasio kecukupan investasi (RKI) dalam rangka mendukung pertumbuhan usaha AHAP.
Sebagai informasi, RBC Asuransi Harta Aman per 31 Maret 2022 tercatat ada di level 212%. Angka tersebut masih di atas ketentuan dari OJK yang minimal RBC ada di level 120%.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Jumat (22/7/2022).
1. PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO), turun -6,67%, ke Rp 224/unit
2. PT Saraswanti Indoland Development Tbk (SWID), turun -6,57%, ke Rp 185/unit
3. PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE), turun -5,88%, ke Rp 80/unit
4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), turun -3,85%, ke Rp 175/unit
5. PT Carestar Indonesia Tbk (TRGU), turun -3,48%, ke Rp 444/unit
Saham Tera Data Indonusa (AXIO) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,58 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 51,5 juta unit saham.
Hari ini merupakan perdagangan hari ketiga sekaligus perdagangan perdana AXIO mencatatkan penurunan pasca resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (20/7/2022). Meski demikian, AXIO masih mencatatkan kenaikan mencapai 61,98% dalam 2 hari perdagangan.
Belum ada informasi signifikan terkait penurunan saham AXIO, namun sepertinya sebagian investor sudah merealisasikan keuntungannya. Produsen laptop merek Axioo PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) menetapkan harga penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 140 per saham.
Perseroan menawarkan sebanyak 1,04 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham yang mewakili sebanyak 17,81% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana sebesar Rp 145,6 miliar dari aksi korporasi ini.
Adapun seluruh dana Hasil Penawaran Umum, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk, sekitar 90% untuk modal kerja (working capital) untuk menunjang peningkatan penjualan Perseroan berupa keperluan pembelian bahan baku komponen dan suku cadang produk Perseroan yang meliputi LCD, motherboard, SSD, RAM, dan lainnya.
Selain itu, akan digunakan pula oleh Perseroan untuk pembiayaan piutang usaha, peningkatan kualitas Human Capital Development atau SDM melalui pengembangan melalui pelatihan internal maupun eksternal serta pengembangan channel distribusi melalui tenaga pemasaran dan perluasan cakupan service centre pada area pemasaran Perseroan.
Sisanya yakni 10% akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure) antara lain untuk perluasan area gudang dan produksi yang berlokasi di pabrik saat ini dan pembelian peralatan pendukung produksi.
Alat yang dibeli berupa conveyor line, forklift, racking management, serta mesin berupa surface mounting technology (SMT) untuk keperluan produksi motherboard dan alat pendukung pengembangan berupa alat tes hasil produksi (quality control kit).
Pembelian ini untuk memenuhi kenaikan volume permintaan dan penjualan tahun 2022 dan ke depannya serta dapat meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan proses produksi AXIO.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit