
Konglomerat Minyak RI Makin Tajir Berkat Harga Minyak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia hari ini terkoreksi. Namun, jika ditarik beberapa wakti ke belakang, harga sejatinya masih membentuk tren bullish.
Pada Rabu (20/7/2022) hari ini pukul 12:00 WIB, harga minyak acuan jenis Brent terpantau melemah 0,54% ke US$ 06,77 per barel. Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI), terkoreksi 0,33% ke US$ 103,88 per barel. Sedang pada perdagangan Selasa kemarin dan Senin lalu harganya melesat hingga lebih dari 5%.
Dengan masih liarnya harga minyak mentah dunia, maka beberapa konglomerat dari bisnis minyak mentah pun semakin 'tajir'. Adapun berikut ini beberapa konglomerat di Tanah Air yang berbisnis di perusahaan minyak dan gas bumi (migas), terutama di segmen minyak mentah.
1. Soegiarto Adikoesoemo
Mungkin di kalangan masyarakat, nama Soegiarto Adikoesoemo masih cukup asing didengar. Tetapi dari perusahaan yang dimilikinya, masyarakat sudah cukup familiar.
Soegiarto Adikoesoemo merupakan pemilik dari PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), emiten yang bergerak dalam bidang distribusi produk minyak bumi. AKRA menjadi perusahaan swasta distributor minyak terbesar di RI.
Pada awalnya, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1994 ini bergerak di bidang perdagangan bahan kimia. Tetapi belakangan ini, AKRA merambah ke bisnis penjualan minyak.
Jaringan SPBU AKR tersebar di berbagai pelosok Indonesia. Di beberapa daerah terpencil, SPBU milik AKR berbagi tugas dengan SPBU Pertamina.
Berdasarkan data dari Forbes per 13 Desember 2021, kekayaan Soegiarto Adikoesoemo mencapai US$ 860 juta atau sekitar Rp 12,34 triliun (asumsi kurs saat itu Rp 14.350/US$). Soegiarto Adikoesoemo pun berada di posisi ke-48 orang terkaya di RI tahun 2021 menurut Forbes.
2. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu memang dikenal banyak orang sebagai konglomerat petrokimia. Tetapi tak dapat disangka bahwa Prajogo juga memiliki perusahaan emiten migas. Adapun perusahaan tersebut yakni Star Energy.
Melalui Green Era Pte Ltd yang dikendalikan Prajogo membeli 33,33% saham Star Energy Group dari BCPG Thailand, dengan nilai akuisisi US$ 440 juta. Sebelumnya, PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Prajogo juga telah memiliki 66,67% saham Star Energy.
Dilansir dari situs resminya, Star Energy mengoperasikan beberapa kilang minyak yang berada di Pulau Natuna dan Pulau Sebatik.
Berdasarkan data dari Forbes per hari ini, kekayaan Prajogo mencapai US$ 5,6 miliar atau sekitar Rp 84 triliun (asumsi kurs Rp 15.000/US$). Prajogo pun berada di posisi ke-5 orang terkaya di RI tahun 2021 menurut Forbes.
3. Edwin Soeryadjaya
Selain memiliki perusahaan di bidang kelapa sawit dan batu bara, Edwin Soeryadjaya juga memiliki perusahaan migas bernama Interra Resources.
Perlu diketahui, Interra Resources merupakan salah satu unit bisnis yang berpusat di Singapura dan juga dimiliki oleh Grup Saratoga melalui PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
Interra Resources saat ini memiliki dua buah kilang minyak yang berada di Kalimantan Tengah dan Myanmar.
Dari kekayaannya, berdasarkan data dari Forbes per hari ini mencapai US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun. Edwin pun menduduki posisi ke-29 orang terkaya di RI tahun 2021 menurut Forbes.
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Komoditas Mahal, Berkah Bagi Para Konglomerat
