Dekati Rp 10.400, Dolar Australia di Level Tertinggi Sebulan!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 July 2022 13:35
Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga Selasa kemarin nilai tukar dolar Australia sudah menguat 3 hari beruntun melawan rupiah. Hari ini, kenaikan tersebut masih berlanjut hingga mendekati Rp 10.400/AU$ dan berada di level tertinggi dalam satu bulan terakhir. Padahal, pada pekan lalu mata uang Negeri Kanguru ini nyaris menembus Rp 10.000/AU$.

Pada perdagangan Rabu (20/7/2022) pukul 11:24 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 10.372/AU$. menguat 0,41% di pasar spot melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 17 Juni 2021.

Pelaku pasar kini menanti pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), apakah suku bunga akan dinaikkan atau masih dipertahankan di rekor terendah 3,5%.

Gubernur Perry Warjiyo dan kolega menggelar RDG mulai hari ini hingga Kamis besok. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah sama kuat di antara yang memperkirakan kenaikan dan yang mempertahankan suku bunga acuan.

Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, tujuh memproyeksi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan ini. Sementara tujuh lainnya memperkirakan BI tetap mempertahankan BI 7-DRR sebesar 3,5%.

Jika BI menaikkan suku bunga maka kenaikan tersebut akan menjadi pertama kalinya dalam kurun waktu 3,5 tahun lebih.

Sementara itu, jika BI tetap mempertahankan suku bunga acuan maka BI-7DRR sebesar 3,5% akan bertahan selama 18 bulan terakhir. Level 3,5% adalah suku bunga acuan terendah dalam sejarah Indonesia.

Sementara itu dolar Australia sebelumnya nyaris menembus Rp 10.000/AU$ akibat Negeri Kanguru diprediksi menjadi salah satu negara yang akan mengalami resesi. Sebabnya, inflasi tinggi dan bank sentralnya (Reserve bank of Australia/RBA) yang agresif menaikkan suku bunga.

Hingga Juni lalu RBA sudah menaikkan suku bunga 3 bulan beruntun menjadi 1,35% yang merupakan titik tertinggi sejak Mei 2019.

Notula rapat kebijakan moneter yang dirilis kemarin menunjukkan para anggota setuju untuk mengambil langkah lebih lanjut untuk menormalisasi kondisi moneter. Artinya suku bunga akan kembali dinaikkan.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular