
Deretan Anak Taipan RI yang Jadi Direktur dan Komisaris

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur dan komisaris merupakan posisi tertinggi di perusahaan dan biasanya diisi oleh para profesional yang telah berkecimpung puluhan tahun di sektor bisnis yang digeluti.
Selain itu posisi tersebut juga sering kali menjadi kepanjangan tangan dari pemegang saham atau pengendali perusahaan, sehingga wajar saja jika posisi strategis tersebut di sejumlah perusahaan diisi oleh keluarga inti, generasi kedua hingga kerabat dari pemodal.
Terdapat banyak sekali konglomerat yang sudah bersiap melepaskan tongkat estafet ke generasi setelahnya. Ini terlihat dari nama-nama anak hingga cucu pendiri perusahaan yang menjabat sebagai komisaris di perusahaan terbuka.
1. Armand Hartono
Armand Wahyudi Hartono merupakan wakil presiden di emiten terbesar di bursa, Bank Central Asia (BBCA). Armand adalah putra dari Robert Budi Hartono, pemilik BBCA dan cucu dari Oei Wie Gwan, pendiri perusahaan rokok Djarum dan Group Hartono.
Lulusan University of California, San Diego (1996) dan peraih gelar Master of Science dari Stanford University ini resmi menjabat di posisi strategis tersebut sejak 2016. Sebelum bergabung di BCA, Armand pernah menjadi analis pada Global Credit Research and Investment Banking, JP Morgan Singapura dari tahun 1997 hingga 1998.
2. Amit Lohia
Amit Lohia merupakan warga negara India yang menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Indo-Rama Synthetics (INDR). Anak dari taipan tekstil Sri Prakash Lohia ini mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dan Keuangan dari Wharton School of Business di UPeen pada tahun 1995.
Amit bergabung dengan INDR sejak tahun 1995 dan diangkat sebagai Direktur pada tahun 1996, Wakil Presiden Direktur pada tahun 2004, Presiden Direktur pada tahun 2009, Wakil Presiden Komisaris pada tahun 2013, dan yang terakhir diangkat kembali sebagai Wakil Presiden Komisaris pada bulan Juni 2018.
3. Baritono Pangestu & Agus Salim Pangestu
Baritono Pangestu merupakan wakil presiden direktur emiten petrokimia Chandra Asri Petrochemical (TPIA). Putra dari Prajogo Pangestu yang merupakan pemilik TPIA memperoleh gelar Sarjana Bisnis dari Central Queensland University, Australia pada 2005.
Baritono diangkat sebagai Direktur PT Chandra Asri sejak November 2007 sampai dengan penggabungan PT Tri Polyta Indonesia.
Sementara itu putra Prajogo lainnya yakni Agus Salim Pangestu merupakan Direktur Utama Barito Pacific (BRPT), yang merupakan induk gurita bisnis Prajogo.
4. Arif Rachmat
Arif Rachmat merupakan putra dari taipan sawit, batu bara dan logistik Tanah Air TP Rachmat. Lulusan teknik industri dari salah satu kampus Ivy League Cornell University ini sempat bekerja di General Electric selama tujuh tahun sebelum bergabung dengan Grup Triputra.
Saat ini dia diketahui menjabat di berbagai posisi penting sejumlah emiten Grup Triputra yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), termasuk Komisaris Utama Triputra Agro Persada (TAPG), Komisaris Dharma Satya Nusantara (DSNG) dan Komisaris Surya Esa Perkasa (ESSA).
5. Feny Djoko Susanto, Budiyanto Djoko Susanto & Harryanto Susanto
Putra putri dari pendiri Alfamart Djoko Susanto saat ini memegang jabatan penting di Sumber Alfaria Trijaya (AMRT). Feny menjabat sebagai komisaris utama, Budiyanto sebagai komisaris dan Harryanto sebagai direktur.
Feny diketahui merupakan lulusan Ohio State University, Budiyanto merupakan lulusan dari San Francisco State University dan sempat berkarir di Northstar Pacific.
6. Alvin W. Sariaatmadja
Alvin merupakan Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi (EMTK) sejak tahun 2017 dan bertanggung jawab menetapkan strategi dan arahan operasional Perseroan. Putra dari pendiri Grup Emtek Eddy Kusnadi Sariaatmadja ini merupakan Sarjana Hukum dan Sarjana Keuangan dari Universitas New South Wales, Australia.
Selain di EMTK, Alvin juga menjabat sebagai Komisaris Utama Surya Citra Media (SCMA) yang merupakan induk dari stasiun televisi SCTV dan Indosiar.
