Wall Street Dibuka Merah Jelang Rilis Kinerja Keuangan Emiten

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan pada pembukaan perdagangan Senin (11/7/2022), jelang rilis kinerja keuangan emiten yang diprediksi tertekan oleh inflasi yang meninggi di Negeri Sam.
Dow Jones melemah 66 poin (-0,21%) di pembukaan dan selang 15 menit kemudian memburuk menjadi 178,11 poin (-0,57%) ke 31.160,04. Sementara itu, S&P 500 surut 44,86 poin (-1,15%) ke 3.854,52 dan Nasdaq drop 226,31 poin (-1,95%) ke 11.409.
Koreksi terjadi di tengah pemburukan situasi pandemi di China di mana Shanghai mengumumkan temuan kasus Covid-19 subvarian BA.5 sementara Macau menutup aktivitas judi selama sepekan.
"Tiupan angin terkait Covid tidak hanya menjadi fenomena di China-kasus baru meningkat secara global, meski risiko karantina wilayah [lockdown] di AS dan Uni Eropa masih sangat rendah," tutur pendiri Vital Knowledge Adam Crisafulli, dikutip CNBC International.
Saham Twitter anjlok 5% setelah Elon Musk menghentikan rencana pembelian saham perusahaan media sosial tersebut senilai US$ 44 miliar. Elon menilai sosial media tersebut penuh dengan akun palsu, bot dan tak jujur mengenai aktivitas otentik di platformnya.
Wall Street menghadapi perdagangan yang variatif di mana Dow Jones dan S&P 500 melemah tipis, sementara Nasdaq menguat 5 hari berturut-turut. Sepekan lalu mereka terhitung menguat menyusul rilis data tenaga kerja yang lebih baik dari ekspektasi.
Meski demikian, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 2 tahun masih di level 3,08% atau 2 basis poin (bp) di atas imbal hasil obligasi pemerintah tenor 10 tahun. Hal ini dinilai mengindikasikan bahwa inversi masih terjadi.
Data tenaga kerja yang baik justru bisa menjadi bensin bagi bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk melanjutkan kenaikan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) secara agresif untuk mengendalikan inflasi.
PepsiCo dan Delta Air Lines dijadwalkan merilis kinerja keuangan mereka besok Selasa dan Rabu, sementara JPMorgan Chase, Morgan Stanley, Wells Fargo dan Citigroup bakal merilis kinerja keuangannya akhir pekan ini.
Investor juga memantau rilis inflasi Juni pada Rabu nanti, yang diprediksi menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) naik melewati level inflasi pada Mei yang saat itu di angka 8,6% atau tertinggi dalam 41 tahun terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Investor Pantau Perbatasan Ukraina, Wall Street Dibuka Merah
(ags/ags)