
Alert! Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Ambles 1% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung beragam pada perdagangan Senin (11/7/2022), menandakan bahwa investor mencari arah pergerakan bursa saham global hari ini.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melonjak 1,42% dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,29% pada perdagangan hari ini.
Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka ambles 1,45%, Shanghai Composite China melemah 0,52%, dan ASX 200 Australia turun 0,19%.
Sementara untuk indeks Straits Times Singapura pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur memperingati Hari Haji.
Dari kabar korporasi, China memberlakukan denda pada beberapa perusahaan, termasuk raksasa teknologi seperti Alibaba dan Tencent, karena tidak mematuhi aturan anti-monopoli tentang pengungkapan transaksi.
Bursa Asia-Pasifik yang cenderung beragam terjadi di tengah beragamnya pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan lalu.
Pada perdagangan Jumat pekan lalu, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,15% ke posisi 31.338,15 dan S&P 500 turun tipis 0,08% menjadi 3.899,38. Tetapi, indeks Nasdaq Composite menguat 0,12% ke 11.635,31.
Tetapi secara mingguan, ketiganya terpantau melesat. Indeks Dow Jones melesat 0,77%, S&P 500 melejit 1,94% sedangkan indeks Nasdaq Composite memimpin penguatan yakni meroket 4,56%.
Pergerakan harga saham di AS juga tak lepas dari sentimen rilis data ekonomi serta risalah rapat komite pengambil kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), atau FOMC.
Komite The Fed terus mengantisipasi kenaikan lanjutan dari suku bunga acuan Fed Funds Rate sebesar 50-75 basis poin (bps) untuk pertemuan pada Juli 2022.
Dengan kenaikan suku bunga acuan yang agresif, prospek pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam memang berpotensi melambat.
Namun para pengambil kebijakan lebih menitikberatkan pada upaya untuk menurunkan laju inflasi AS kembali ke 2% dan mencapai maximum employment.
Di sisi lain, data ketenagakerjaan AS juga menunjukkan angka yang mengejutkan. Data penggajian non-pertanian (non-farm payrolls/NFP) AS naik 372.000, jauh lebih tinggi dari perkiraan konsensus di 268.000 pada Juni 2022.
Tingkat pengangguran di AS juga tetap berada di 3,6%. Data ketenagakerjaan AS yang masih positif sebenarnya adalah hal yang baik.
Namun dengan data ketenagakerjaan yang solid, pelaku pasar juga mulai mengantisipasi bahwa The Fed bisa semakin agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya.
Bagaimanapun juga laju inflasi yang tinggi disertai dengan kebijakan moneter yang agresif telah membuat pasar keuangan global bergejolak di sepanjang tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemarin Ambruk Berjamaah, Hari Ini Bursa Asia Dibuka Beragam
