
Raih US$ 300 Juta dari IFC, KB Bukopin Siap Kembangkan UMKM

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) mendapatkan pinjaman sebesar US$ 300 Juta atau setara Rp 4,41 Triliun dari International Finance Corporation (IFC). Pinjaman tersebut menjadi penerbitan obligasi sosial pertama oleh bank swasta di Indonesia dan akan difokuskan pada UMKM.
Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin mengatakan pendanaan tersebut akan disalurkan untuk debitur yang selama ini kurang terlayani secara sosial, salah satunya UMKM. Hal ini dilakukan untuk mencapai pemulihan pasca pandemi Covid-19.
"Semua akan dilaksanakan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi Covid-19," ujar Shin.
Seperti diketahui, pandemi telah meluluhlantakkan banyak sektor, termasuk sektor UMKM. Padahal, partisipasi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) mencapai hingga 61,97%, dengan serapan tenaga kerja mencapai 97%.
Pembatasan mobilitas masyarakat di masa pandemi, ikut memukul UMKM dan berdampak pada penurunan penjualan UMKM. Akibatnya banyak pelaku usaha yang memilih gulung tikar dibandingkan harus menelan kerugian terus menerus.
Dengan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali, pulihnya mobilitas masyarakat dan perekonomian, UMKM pun memiliki potensi besar untuk tumbuh kembali. Sayangnya, salah satu satu kendala UMKM biasanya adalah dukungan pembiayaan yang mumpuni serta pendampingan.
Shin mengungkapkan adanya investasi tersebut jelas dapat membantu pendanaan UMKM. Selain itu, investasi tersebut juga akan membuat UMKM bertumbuh dari aspek sosial dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial karena pinjaman dari IFC akan disalurkan dalam bentuk kredit yang berwawasan lingkungan dan sosial
Sementara itu, Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik, Kim-See Lim mengatakan investasi tersebut diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunan Indonesia.
Menurutnya, sembari memberikan dukungan yang vital bagi pelaku bisnis UMKM yang terkena dampak pandemi, hal ini juga menjadi jalan untuk mengembangkan pasar obligasi sosial di Indonesia.
"Ini merupakan langkah awal yang penting untuk mengembangkan pasar obligasi sosial di Indonesia yang dapat mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas ," terangnya.
Sebagai informasi, selain UMKM, pembiayaan dari KB Bukopin juga akan menyentuh segmen sosial lain seperti perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article KB Bukopin & IFC Sahkan Kerja Sama Social Bond Rp 4,41 T