
Wall Street Kompak Menghijau Ikuti Harga Komoditas

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menghijau pada pembukaan perdagangan Kamis (7/7/2022), berusaha untuk keluar dari bear market (zona penurunan) yang terbentuk sebulan terakhir.
Dow Jones menguat 150 poin (+0,5%) di pembukaan dan selang 30 menit surut menjadi 157,53 poin (+0,51%) ke 31.195,21. Sementara itu, S&P 500 naik 35,35 poin (+0,92%) ke 3.880,43 dan Nasdaq lompat 162,11 poin (+1,43%) ke 11.523,96.
Saham energi menjadi pemimpin kenaikan, membalik koreksi di tengah kenaikan kembali harga minyak mentah dunia. Saham Chevron lompat 2,5%, sementara Exxon bertambah lebih dari 3%. Saham Freeport-McMoRan juga mengua, sebesar 6,6%, setelah harga komoditas menguat.
Produsen mikroprosesor ikut melambung, di mana AMD dan menguat masing-masing sebesar 4% dan 3%, menyusul kenaikan laba bersih Samsung sebesar 11% pada kuartal II-2022 dipicu kenaikan permintaan chip.
Saham GameStop melesat 10% setelah kemarin menguat 8% menyusul rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 4:1. Pemegang saham di penutupan pasar pada 18 Juli akan mendapat dividen tiga saham tambahan untuk masing-masing saham Kelas A GameStop.
Kemarin, indeks S&P 500 mengalami penurunan selama tiga hari beruntun, tapi setelah rilis risalah The Fed kembali bergerak menguat dengan rata-rata kenaikan hampir 0,4%. Sementara itu, indeks Dow Jones naik lebih dari 69 poin atau 0,2% dan Nasdaq berakhir menguat 0,4%.
Pasar saham menguat setelah rilis pertemuan The Fed di Juni yang menunjukkan bahwa mereka sungguh-sungguh bertekad untuk meredam inflasi dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 hingga 75 basis poin (bp) pada pertemuan selanjutnya 26-27 Juli.
Meski begitu, banyak investor merasa sulit mempercayai kenaikan tersebut karena kekhawatiran terhadap resesi terus membayangi Wall Street. Pelaku pasar memprediksikan bahwa musim rilis kinerja keuangan akan bergejolak bulan ini.
" Jadi, saya pikir kita masih memiliki musim panas ini untuk mengawasi apa yang dilakukan The Fed dan mengawasi apa yang terjadi pada kebijakan internasional untuk melihat arah inflasi," tutur Direktur Pelaksana UBS Private Wealth Management Alli McCartney dikutip CNBC International.
Hari ini, akan dirilis data klaim pengangguran secara mingguan dan data perdagangan internasional yang dijadwalkan akan dirilis sebelum perdagangan dibuka. Levi Strauss akan merilis kinerja keuangannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir