Green Economic Forum 2022

Sampah Operasional Bank BCA Berton-ton, Jadi Apaan?

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Jumat, 01/07/2022 15:48 WIB
Foto: Suasana tukar ATM Chip Bank BCA. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merupakan bank besar di Tanah Air. Sebagai salah satu dari empat bank yang masuk Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 4, tidak bisa dimungkiri aktivitas dan operasional BCA cukup signifikan.

Dalam kaitannya dengan green banking dan penerapan environmental, social, governance (ESG) sebagai kendaraan menuju terwujudnya ekosistem ekonomi hijau, industri jasa keuangan bisa melakukan inisiatif dari sisi operasionalnya.

"Kita bicara mengenai green financing, bank sendiri memiliki inisiatif operasional bagaimana kurangi emisi. Kami (berhasil) kurangi emisi 888 co2 tahun lalu," ungkap Chief Financial Officer BCA, Vera Eve Lim dalam CNBC Indonesia Green Economic Forum, Jumat (1/7/2022).


Dia menjabarkan, dari sisi operasional electronic waste BCA ternyata cukup besar. Tahun lalu, katanya, mesin EDC yang sudah rusak dan tidak berfungsi sudah pasti akan ditarik dari merchant, dan setelah dikumpulkan menghasilkan waste sampai 4,4 ton.

"Mau diapakan? Jadi kami kerja sama dan biayai vendor yang mau lakukan daur ulang. Chip bisa diekspor, plastik didaur ulang," tukas Vera.

Selain itu, dia juga mencontohkan kartu-kartu ATM magnetic stripe yang tidak lagi terpakai dan dikembalikan ke bank setelah penerapan kartu ATM chip. Setelah dikumpulkan beratnya bisa mencapai 1 ton.

"Apa yang kami lakukan? Kami undang vendor dan diskusi (ternyata) bisa didaur ulang. Kami gunakan sebagai bahan campuran paving blok. Ini digunakan di tempat parkir cabang BCA, akhirnya zero waste. Tapi effort ini cukup panjang. Inilah yang saya pikir bank bisa kontribusi inisiatif penurunan emisi," tutupnya. 


(bul/bul)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi