Emiten Lo Kheng Hong Mau RUPS, Bakal Bagi Dividen Lagi?

Feri Sandria, CNBC Indonesia
27 June 2022 12:07
Lo Kheng Hong (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)
Foto: Lo Kheng Hong (CNBC Indonesia/Houtmand P. Saragih)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten produsen ban yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1953 milik investor kawakan Lo Kheng Hong (LHK), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), mengumumkan akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Juli 2022 mendatang.

Informasi tersebut disampaikan perusahaan lewat rilis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun terkait mata acara dalam RUPST tahun ini, perusahaan belum merinci dan masih menunggu usulan dari pemegang saham lain.

"Setiap usul pemegang saham yang akan dimasukkan dalam acara rapat, harus memenuhi ketentuan Pasal 19 ayat 7 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 16 POJK 15/2020 serta telah diterima oleh direksi perseroan selambatnya pada hari Rabu, tanggal 29 Juni 2022," tulis Direksi GJTL, dikutip CNBC Indonesia, Senin (27/6).

Adapun salah satu mata acara yang banyak dinantikan investor dalam pelaksanaan RUPS adalah terkait pembagian dividen.

Perusahaan memang belum membeberkan mata acara dalam RUPS tahun ini, tetapi berkaca pada kinerja perusahaan, investor tampaknya dapat menimbang apakah terdapat potensi pembagian dividen seperti yang dilakukan tahun lalu.

Sebagai informasi GJTL tahun lalu membagikan dividen setara 0,87% dari total laba bersih tahun 2020. Sebelum pembagian dividen tahun 2021, GJTL terakhir membayarkan dividen kepada pemilik saham pada tahun 2017.

Sebelumnya lagi empat tahun beruntun dari 2012 hingga 2015 perusahaan rutin membayarkan dividen kepada pemegang saham.

Berkaca pada kinerja perusahaan tampaknya investor harus bersabar tahun ini. GJTL memang mampu meningkatkan pendapatan menjadi Rp 15,34 triliun tahun lalu dari semula Rp 13,43 triliun pada 2020.

Akan tetapi peningkatan beban pokok yang signifikan, dari 80% pendapatan 2020 menjadi 86% pendapatan tahun 2021, serta beban keuangan lain yang ikut membengkak membuat kinerja laba perusahaan tertekan.

Emiten milik LKH ini mencatat penurunan laba bersih hingga 73% menjadi Rp 86,36 miliar saja dari semula mencapai Rp 320,38 miliar pada tahun 2020.

Meski demikian perusahaan dapat saja memutuskan untuk membagikan dividen dengan jumlah kecil atau mengambil dari porsi laba ditahan yang Rp 4,79 triliun masih belum ditentukan penggunaannya.

Untuk kepastiannya, investor masih harus menunggu hingga GJTL mengumumkan secara rinci mata acara RUPS yang akan disampaikan dalam waktu dekat.

Pada perdagangan sesi pertama Senin (27/6), saham GJTL ditutup menguat 3,55% ke level Rp 730/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 2,54 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aksi Senyap Lo Kheng Hong Tinggalkan Gajah Tunggal (GJTL)

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular