Eropa CLBK ke Batu Bara, Harganya Lompat 6%! Bakal Lama Gak?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
21 June 2022 10:46
A loader is seen amid coal piles at a port in Lianyungang, Jiangsu province, China January 25, 2018. REUTERS/Stringer
Foto: REUTERS/Stringer

Jakarta, CNBC Indonesia - Negara-negara di Eropa mulai menggunakan batu bara sebagai bahan bakar pengganti gas. Di sisi lain, pasokan batu bara dunia terancam karena krisis energi di Australia, pemasok utama dunia. Bagaimana nasib harga batu bara dunia?

Pada Senin (20/6/2022) harga batu bara dunia acuan Newcastle (Australia) tercatat US$ 382,25/ton, melambung 6,55% dibandingkan dengan posisi sebelumnya.

Jerman, Italia, Austria, dan Belanda melihat bahwa pembangkit listrik tenaga batu bara dapat membantu Eropa melalui krisis energi karena harga gas yang melonjak. Akibatnya inflasi pun memanas di berbagai negara Eropa. Ini adalah buntut dari boikot impor energi dari Rusia akibat konflik di Ukraina.

Pemerintah Belanda mengatakan akan menghapus batas produksi pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

Jerman yang bergantung banyak kepada Rusia untuk pemenuhan gas alamnya mengumumkan rencana untuk memulai kembali pembangkit listrik tenaga batu bara. Sebelumnya penggunaan energi batu bara di Jerman ingin dihentikan secara bertahap.

"Itu menyakitkan, tetapi itu adalah kebutuhan belaka dalam situasi ini untuk mengurangi konsumsi gas," kata Menteri Ekonomi Robert Habeck, pendukung penghapusan energi dari batu bara yang menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca.

"Tetapi jika tidak dilakukan, maka kami berisiko fasilitas penyimpanan tidak akan cukup penuh pada akhir tahun menjelang musim dingin. Dan kemudian kami dapat diperas di tingkat politik," katanya.

Kementerian ekonomi Jerman mengatakan menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga batu bara dapat menambah hingga 10 gigawatt kapasitas jika pasokan gas mencapai tingkat kritis. Sebuah undang-undang terkait dengan langkah tersebut pun telah sampai ke meja majelis tinggi parlemen pada 8 Juli.

Di sisi lain, pasokan batu bara dunia bisa susut karena Australia yang terancam terkena krisis energi. Sementara Rusia adalah produsen batu bara terbesar keempat dunia. Kontribusinya mencapai 7,8% dari produksi dunia.

Memang sampai saat ini belum ada kebijakan mengenai stop ekspor batu bara dari Australia. Namun, di tengah proteksionisme komoditas yang dilakukan oleh berbagai negara, ancaman krisis energi di Benua Kangguru tersebut patut jadi perhatian.

Sebab Australia pun jadi tujuan Eropa untuk mendapatkan pasokan batu bara setelah menghentikan impor energi dari Rusia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Harga Batu Bara Anjlok ke Level Sebelum Perang Ukraina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular