Akankah Harga Emas Turun 3 Hari Beruntun?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan emas masih melanjutkan tren pelemahan. Pada perdagangan Selasa (21/6/2022) pukul 06:05 WIB, harga emas di pasar internasional ada di posisi US$ 1.837,37 per troy ons. Melemah tipis 0,04%.
Pelemahan emas ini memperpanjang catatan negatif sang logam mulia. Pada Jumat pekan lalu, emas juga melemah 0,9% sementara pada kemarin melemah tipis 0,06%.
Kendati demikian, harga emas masih menguat 1,6% dalam sepekan secara point to point. Namun, dalam sebulan sang logam mulia terkoreksi 0,4%.
Analis dari FXTM Lukman Otunuga mengatakan pelemahan emas disebabkan oleh kembali menguatnya yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) serta pernyataan hawkish Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) Christopher Waller yang mendukung kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada Juli mendatang.
Pada pagi hari ini, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun merangkak naik menjadi 3,23% dari 3,19% pada Jumat pekan lalu. Kenaikan yield surat utang pemerintah AS dan membuat emas tidak menarik karena tidak menawarkan imbal hasil.
"Emas mencoba bangkit pada hari ini tetapi pernyataan hawkish dari pejabat The Fed membuat emas tertahan. Emas kemungkinan akan bergerak dalam kisaran harga yang sekarang. Perang di Rusia bisa menjadi mendorong bagi emas," tutur Otunga, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)