Capital Market Update

Ada Konflik Rusia, KRAS Sebut Potensi Ekspor Baja ke Eropa

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
Senin, 20/06/2022 13:28 WIB
Foto: Melati Sarnita (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik Rusia dan Ukraina membawa dampak pada industri secara global, termasuk Indonesia. Salah satu yang merasakan dampaknya yakni industri baja dunia yang terganggu rantai pasoknya dan dari sisi harga.

Direktur Komersial PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Melati Sarnita mengatakan di perusahaan tidak terganggu rantai pasoknya, karena perjanjian yang dilakukan secara jangka panjang. Selain itu sebagian besar bahan baku KRAS berasal dari domestik.


"Bahan baku kami 60% domestik, dan kami memiliki supply agreement secara long term, jadi kalau dari supply demand kami tidak terganggu karena sudah memiliki perjanjian dengan supplier," kata Melati dalam CNBC Indonesia Capital Market Outlook, Senin (20/6/2022).

Sementara secara harga menurutnya relatif karena mengikuti kondisi pasar. Jika permintaan besar, menurutnya harga tetap akan bertahan di posisi yang baik.

"Selama periode Covid-19 sebenarnya sangat membantu, kami mulai banyak pendekatan untuk bisa memberikan forecasting pricing kepada model penjualan kami sehingga bisa mengurangi volatilitas harga yang tinggi," tambahnya.

Selain ketidakpastian akibat konflik Rusia-Ukraina, industri baja tanah air juga memiliki potensi melakukan ekspor. Apalagi kini supply dan demand di Eropa menurutnya kurang bagus, sehingga bisa menjadi kesempatan industri tanah air. Yang terpenting menurutnya bagaimana upaya Krakatau Steel menggenjot industri, dan mencapai 10 juta ton per tahun dari klaster Cilegon. 

"Kemampuan industri nasional cukup baik, dan memenuhi standar internasional. Industri selalu punya peluang untuk bisa ekspor ke beberapa negara yang sudah menjadi tradisional market, seperti Malaysia, Australia, Eropa dan Amerika," tambahnya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sinyal Lesunya Ekonomi RI, Kredit Perbankan Melambat Lagi