Jalan Panjang Adhi Karya Dapatkan PMN Rp 1,98 T

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 16/06/2022 18:50 WIB
Foto: Target Kontrak Baru Naik 20%, Adhi Karya Sasar Proyek Jasa Konstruksi (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dipastikan mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) pada 27 Oktober 2021. Meski hingga saat ini dana tersebut belum cair, namun rencana tersebut dipastikan masih sesuai jadwal (on track).

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson menjelaskan sebagai perusahaan publik yang sebagian besar sahamnya dimiliki pemerintahs sebanyak 51% maka sewajarnya PMN diiringi right issue untuk mempertahakan porsi pemerintah.

"Kami sedang melakukan dua hal, pertama bagaimana proses sampai akhir untuk penerbitan PP untuk pencairan PMN," ungkap Entus dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (16/6/2022).


Adapun yang kedua adalah right issue utnuk mendapatkan dana masyarakat dengan adanya PMN demi keseimbangan komposisi 51% berbanding 49%.

Hingga saat ini, Adhi Karya sudah berhasil mendapatkan surat Menteri BUMN dan Komite Privatisasi, serta Kemenkeu. Rekomendasi dari Menkeu dan Komite Privatisasi, melaporkan keterbukaan informasi tentang rencana HMETD, RUPS Persetujuan HMETD, dan juga rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VI.

"Setelah RDP hari ini dengan komisi VI akan memproses lembaga penunjang dalam proses right issue, akan menetapkan kisaran harga, oleh Kemenkeu dan Lembaga Privatisasi dengan dipimpin Kemenko. Kami berharap surat efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Agustus, sehingga September bisa menerima dana untuk right issue," jelas Entus.

Untuk diketahui, restu Adhi Karya untuk Right Issue sudah disetujui setelah ADHI menggelar RUPS Tahunan, Kamis (7/4/2022). Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson berkata, kesepakatan rights issue sudah diperoleh dari RUPST tanpa kendala.

"Dana rights issue sebesar Rp 1,898 triliun nanti akan dialokasikan sebagian untuk memenuhi kekurangan setoran tiga proyek yang didanai PMN, karena yang dialokasikan itu hanya 72%-nya, jadi ada angka yang diambil dari rights issue," kata Entus.

HMETD akan dilakukan dengan menerbitkan maksimal 7,12 miliar lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Nantinya, selain untuk menambah pendanaan tiga proyek yang didanai PMN, dana hasil penambahan modal juga akan digunakan ADHI demi membangun fasilitas pengelolaan limbah terpadu di Medan.

Jumlah dana untuk proyek itu adalah Rp 495 miliar. Kemudian, ADHI akan menyertakan modal di Jalan Tol JORR Elevated Cikunir - Ulujami Rp 662 miliar, dan preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Rp 177 miliar.

"Sementara untuk PMN akan kami gunakan dari angka PMN Rp 1,976 triliun akan kita pergunakan untuk penyertaan modal pada jalan tol Solo - Jogja - Kulon Progo Rp 1,041 triliun kemudian Jalan Tol Jogja - Bawen sebesar Rp 390 miliar dan untuk SPAM Rp 185 miliar. Sehingga total menjadi Rp 1,976 triliun," katanya.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Reasuransi "Curhat" Soal Kurang Modal Industri Reasuransi