
ESTI Tercuan, Saham Energi Kompak Masuk Jajaran Top Losers!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup ambles 1,03% di posisi 6.976,96 pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (15/6/2022). Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) jumbo sebesar Rp 419,21 miliar di pasar reguler.
Sentimen pelaku pasar tengah memburuk pasca rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang meninggi sehingga membuat investor khawatir bahwa resesi semakin nyata.
Di balik amblesnya IHSG siang ini, terdapat lima saham yang tampil perkasa dan lima saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top loser. Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Rabu (15/6/2022).
1. PT Ever Shine Tex Tbk (ESTI), naik +21,88%, ke Rp 117/unit
2. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), naik +16,67%, ke Rp 280/unit
3. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI), naik +14,69%, ke Rp 3.670/unit
4. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), naik +6,19%, ke Rp 206/unit
5. PT Bumi Resources Tbk (BUMI), naik +5,39%, ke Rp 59/unit
Saham ESTI kembali memimpin deretan saham top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,94 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 54,02 juta saham.
Dalam 6 hari perdagangan ESTI telah mencatatkan kenaikan mencapai 30,97%. Melesatnya saham ESTI dipicu oleh laporan yang positif pada kuartal I-2022 ESTI berhasil membukukan net profit senilai Rp 799,32 juta. Selain itu perseroan akan melakukan public expose dalam rangka menjelaskan kinerja dan prospek perusahaan ke depan.
Sebagai informasi, Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ESTI meliputi industri dan perdagangan tekstil. Produk yang dihasilkan ESTI meliputi: kain tenun (woven fabric), kain rajut (knitted fabric), benang bertekstur (textured yarn), benang pilin (twisted yarn) dan benang nylon filamen (nylon fillament yarn).
Di luar beberapa saham top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Rabu (15/6/2022).
1. PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), turun -6,88%, ke Rp 149/unit
2. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), turun -6,8%, ke Rp 1.850/unit
3. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), turun -6,75%, ke Rp 3.040/unit
4. PT Harum Energy Tbk (HRUM), turun -6,68%, ke Rp 1.885/unit
5. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -6,67%, ke Rp 98/unit
Saham-saham sektor energi kompak masuk dalam top losers terkoreksi lebih dari 6%. Saham SICO paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. dengan nilai transaksi SICO mencapai Rp 15,11 miliar dengan volume transaksi sebanyak 94,36 juta saham.
Penurunan saham SICO dipicu oleh aksi jual (net sell) senilai Rp 39,18 juta di pasar reguler. Jika melihat laporan keuangan SICO, per 31 Desember 2021 perusahaan mencatatkan pertumbuhan net profit mencapai Rp 6,07 miliar.
Pasca resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada April lalu, SICO menargetkan pendapatan meningkat 17% di tahun ini. PTSigma Energy Compressindo melepas 270 juta saham, atau setara dengan 29,67% dari modal dan disetor penuh setelah IPO.
Sebagai informasi, SICO merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca. SICO berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memangkas hingga 1.500 MMSCF gas/tahun senilai US$ 12,5 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1