
IHSG Dihantam Inflasi AS, Kekayaan Taipan RI Terpangkas

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mencatatkan pengembalian positif. Namun, imbal hasil positif ini berkurang di tengah pasar ekuitas global yang terus tertekan sentimen inflasi Amerika Serikat(AS).
Sebagai salah satu imbasnya, sejumlah perusahaan raksasa di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya yang terpapar dengan pertumbuhan tinggi sektor teknologi, mengalami koreksi cukup dalam. Kekayaan pemiliknya pun lenyap lebih dari Rp 10 triliun sepanjang tahun ini.
Berdasarkan data bursa, dari 15 emiten dengan koreksi terbesar tahun ini, dua di antaranya memiliki kapitalisasi pasar raksasa yakni Bank Jago (ARTO) yang telah harga sahamnya tertekan 43,13% tahun ini dan Elang Mahkota Teknologi (EMTK) yang melemah 28,07% sejak awal 2022. Selain itu emiten lain dalam Grup Emtek juga ikut mengalami pelemahan yang signifikan yakni Surya Citra Media (SCMA) yang ambles 40,49% dan Bukalapak.com (BUKA) yang melemah 37,21%.
Melemahnya saham emiten-emiten tersebut ikut membuat kekayaan beberapa taipan tanah air menyusut drastis. Berikut daftar tiga taipan yang kekayaannya tercatat turun signifikan tahun ini.
Melemahnya saham emiten-emiten tersebut ikut membuat kekayaan beberapa taipan tanah air menyusut drastis. |
1. Jerry Ng
Jerry Ng yang merupakan bankir senior Tanah Air masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia setelah saham emiten bank mini yang diakuisisi dan disulap jadi bank digital harganya terbang meroket dalam dua tahun terakhir.
Bank Jago (ARTO) yang juga disokong oleh konsorsium GOTO dan dana abadi Singapura GIC, harga sahamnya telah terpangkas lebih dari 43% tahun ini.
Jerry Ng diketahui memiliki saham di Bank Jago lewat PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI) sebesar 29,80%.
Pada penutupan perdagangan Selasa (14/6) kapitalisasi pasar ARTO tercatat sebesar Rp 126,09 triliun, turun dari posisi awal tahun sebesar Rp 221,72 triliun.
Sejak awal tahun akibat koreksi harga tersebut, kapitalisasi pasar ARTO menguap hingga Rp 94,99 triliun. Artinya harta kongsi Jerry Ng di MEI susut sekitar Rp 28,31 triliun.
2. Patrick Walujo
Senada dengan Jerry Ng, Patrick yang merupakan pendiri Northstar Group juga masuk ke ARTO lewat Wealth Track Technology Limited (WTT).
WTT yang memiliki 11,68% saham ARTO juga bertindak sebagai pengendali bersama MEI milik Jerry Ng.
Akibat pelemahan harga saham ARTO tahun ini, harta kongsi Patrick Walujo di WTT ikut susut sekitar Rp 11,10 triliun.
3. Keluarga Sariaatmadja
Konglomerat media yang mulai merambah ke sektor teknologi, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, juga menyaksikan kekayaannya menguap signifikan tahun ini. Saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) sempat berkali-kali ditutup ARB usai bursa libur lebaran, tahun ini sahamnya turun 28,07%.
Pada penutupan perdagangan Selasa (14/6), kapitalisasi pasar EMTEK tercatat sebesar Rp 100,44 triliun, turun dari awal tahun sebesar Rp 139,64 triliun.
Artinya Eddy yang menggenggam langsung 22,9% saham EMTK hartanya berkurang Rp 8,98 triliun dari kinerja buruk saham EMTK.
Selanjutnya kekayaan Eddy juga tergerus dari kepemilikan saham di SCMA yang ditaksir angkanya mencapai Rp 1,36 triliun. Artinya dari dua emiten ini kekayaan Eddy berkurang lebih dari Rp 10 triliun sejak awal tahun.
Sejatinya pengurangan kekayaan keluarga Sariaatmadja jauh lebih besar lagi, mengingat emiten lainnya yang tergabung dalam grup Emtek yakni Bukalapak.com (BUKA) juga ambles 37,21% tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar Terbaru 10 Orang Terkaya RI, Nomor 2 Paling Melejit!