Emas Makin Kehilangan Kilaunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Emas masih betah bergerak dalam zona negatif. Pada perdagangan Jumat (10/6/2022) pukul 06:37 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.846,57 per troy ons. Melemah 0,06%.
Pelemahan emas hari ini memperpanjang tren negatif sang logam mulia. Pada perdagangan Kamis (9/6/2022), harga emas juga melemah 0,3% dan ditutup di US$ 1.847,61 per troy ons.
Dalam sepekan, harga emas melemah 0,2% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas masih menguat 0,5% sementara dalam setahun merosot 2,7%
.
Pelemahan emas disebabkan sejumlah faktor mulai dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS), meningkatnya yield surat utang pemerintah AS, hingga pengumuman kebijakan ketat bank sentral Eropa (ECB).
"Sinyal ECB yang akan menaikkan suku bunga membuat emas melemah. Pasar mengalami risk off dan ini merembes ke harga emas. Kenaikan yield surat utang AS membuat emas makin lemah lagi," tutur Bob Haberkorn, analis dari RJO Futures, seperti dikutip Reuters.
Haberkorn menambahkan pelaku pasar kini menunggu data inflasi AS yang akan keluar Jumat besok. Namun, dengan dekatnya jarak antara pengumuman inflasi dan pertemuan The Fed maka pelaku pasar kini lebih mencari arah kebijakan The Fed setelah September mendatang. Sebagai catatan, The Fed akan menggelar pertemuan pada 14-15 Juni mendatang.
"Data inflasi akan menjadi perhatian utama tetapi pertemuan Fed sudah akan dilakukan minggu depan. Pelaku pasar lebih menginginkan informasi mengenai kebijakan The Fed seperti apa setelah September mendatang," imbuhnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)