
10 Saham Top Gainers & Top Losers, Ada Panin Hingga Humpuss

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (8/6/2022) kemarin, mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS kembali naik.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melesat 0,73% ke level 7.193,31. Indeks pada awalnya mengalami koreksi, tetapi seiring dengan berjalannya perdagangan, IHSG rebound dan berhasil menguat di zona hijau.
IHSG pun kembali mendekati level psikologisnya di 7.200. Bahkan, IHSG sempat menyentuh level tertinggi intraday di level 7.220,085 jelang penutupan perdagangan sesi II kemarin.
Sejalan dengan indeks yang kembali menghijau, investor asing asing kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp 566,72 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 457,83 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 108,88 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Adapun nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapaiĀ Rp 17 triliun dengan melibatkan 29 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,6 juta kali. Sebanyak 235 saham menguat, 296 saham melemah, dan 162 saham stagnan.
Di tengah bergairahnya kembali IHSG kemarin, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Beberapa saham properti pun masuk ke jajaran top gainers kemarin. Adapun saham properti tersebut yakni saham emiten pengelola mall Plaza Indonesia yakni PT Plaza Indonesia Reality Tbk (PLIN) dan saham PT Modernland Reality Tbk (MDLN).
Untuk saham PLIN, harganya ditutup melonjak 16,28% ke level harga Rp 2.500/saham pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi saham PLIN pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 7,57 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan hanya sebanyak 3.400 lembar saham.
Sedangkan saham MDLN ditutup melesat 12,12% ke posisi harga Rp 111/saham kemarin. Nilai transaksi saham MDLN pada perdagangan kemarin mencapai Rp 38,62 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 358,36 juta lembar saham. Investor asing mengoleksinya sebanyak Rp 268,98 juta di pasar reguler.
Sektor properti yang sempat tertekan akibat pandemi Covid-19, diramal akan bangkit tahun ini. Hal ini salah satunya didorong oleh berbagai insentif yang dikeluarkan pemerintah, termasuk insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Dari kinerja keuangannya pada kuartal I-2022, kedua saham properti tersebut memang sudah cenderung membaik. Hanya PLIN yang masih mencatatkan penuruna laba bersih, sedangkan MDLN mulai berhasil mencetak laba bersih.
Di saham PLIN, pendapatan perseroan pada kuartal I-2022 tercatat naik 8,92% menjadi Rp 232 miliar, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 213 miliar.
Adapun laba bersih PLIN turun 18,37% menjadi Rp 80 miliar di kuartal I-2022, dari sebelumnya sebesar Rp 98 miliar di kuartal I-2021.
Sedangkan di saham MDLN, pendapatan perseroan juga meningkat di kuartal I-2022, yakni menjadi Rp 359 miliar, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 162 miliar. MDLN juga berhasil meraup laba pada kuartal I-2022, dari sebelumnya menerima rugi bersih di kuartal I-2021.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MDLN pada kuartal I-2022 mencapai Rp 51 miliar, dari sebelumnya pada kuartal I-2021 yang mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 289 miliar.
Selain dua saham properti, terdapat pula saham emiten telekomunikasi yakni PT Indosat Tbk (ISAT), di mana harganya melompat 13,24% ke level Rp 6.200/saham pada perdagangan kemarin.
Nilai transaksi saham ISAT pada perdagangan kemarin mencapai Rp 106,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 18 juta lembar saham. Sayangnya, investor asing melepas saham ISAT sebesar Rp 415,68 juta di pasar reguler.
Di saat IHSG kembali cerah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Saham emiten media digital yakni PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) yang sebelumnya sempat bertengger di jajaran top gainers selama dua hari beruntun yakni pada Jumat pekan lalu dan Senin awal pekan ini, pada perdagangan kemarin masuk ke jajaran top losers.
Saham DIGI ditutup ambles 6,86% ke level harga Rp 95/saham. Dengan ini, maka saham DIGI otomatis terkena batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham DIGI pada perdagangan kemarin mencapai Rp 120,79 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,27 juta lembar saham.
Sejatinya, saham DIGI sudah masuk ke zona merah sejak perdagangan Selasa lalu, pasca Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham DIGI ke dalam kategori UMA (Unusual Market Activity) pada Senin lalu (6/6/2022).
Meski begitu, saham DIGI masih meroket 46,15% dalam sebulan namun sejak awal tahun terkoreksi 7,77%.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham DIGI yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," tulis pengumuman BEI, dikutip Rabu (8/6/2022) kemarin.
Ini merupakan kali kedua saham DIGI masuk radar UMA Bursa. Sebelumnya, Bursa telah mengumumkan UMA pada tanggal 18 Agustus 2021 atas perdagangan saham DIGI.
Adapun informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 3 Juni 2022 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait penyampaian materi public expose-Tahunan.
Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DIGI tersebut, BEI sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Serta, mengkaji kembali rencana corporate action Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Selain itu, terdapat pula saham emiten angkutan laut milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, yakni PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS).
Saham HITS ditutup ambrol 6,81% ke posisi harga Rp 1.095/saham dan terkena level ARB-nya kemarin. Nilai transaksi saham HITS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 40,65 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan hanya sebanyak 37.100 lembar saham.
BEI memutuskan untuk membuka perdagangan atau suspensi saham HITS pada Rabu kemarin. Namun setelah adanya pengumuman ini, harga saham HITS langsung ambrol dan menyentuh ARB.
"Menunjuk Pengumuman Bursa No.: Peng-SPT-00027/BEI.WAS/04-2022 tanggal 25 April 2022, perihal Penghentian Sementara Perdagangan (Suspensi) Saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 8 Juni 2022," tulis pengumuman Bursa dikutip, Rabu (8/6/2022).
Sebelumnya, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham HITS, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham HITS di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 26 April 2022 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut.
Dengan demikian, artinya saham HITS disuspensi selama sebulan lebih. Berdasarkan data perdagangan, sejak awal tahun, saham HITS sudah terbang 185,16%.
Meski suspensinya dibuka, pada saat bersamaan BEI memasukkan saham HITS ke dalam Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus dengan kriteria efek nomor 10, yakni dikenakan penghentian sementara perdagangan Efek selama lebih dari 1 (satu) Hari Bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Daftar Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus tersebut berlaku efektif pada tanggal 8 Juni 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah