Imbal Hasil SBN AS Naik Lewati 3%, Wall Street Dibuka Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Selasa, 07/06/2022 20:52 WIB
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan pada pembukaan perdagangan Selasa (7/6/2022), di mana investor masih menunggu data inflasi yang dijadwalkan akan dirilis akhir pekan ini sementara imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS kembali meninggi.

Dow Jones drop 226 poin (-0,7%) di pembukaan dan selang 20 menit kemudian menjadi 208,47 poin (-0,63%) ke 32.707,31. Sementara itu, S&P 500 melemah 21,67 poin (-0,53%) ke 4.099,76 dan Nasdaq mundur 60,54 poin (-0,5%) ke 12.000,83.

Saham Target anjlok lebih dari 60% setelah mengumumkan rencana menekan inventori yang berlebih. Koreksi saham peritel tersebut diikuti emiten peritel lainnya seperti Walmart yang sahamnya tergelincir 2,5%.


"Secara umum posisi terlihat cenderung defensif. Menurut kami perpindahan terhadap sektor non-siklikal dan kualitas tinggi akan meninggi, mengiringi kenaikan pertaruhan resesi beberapa bulan ke depan," tutur Chris Senyek, analis Wolfe Research dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Ketiga mayoritas indeks utama di AS berakhir lebih tinggi kemarin, di mana indeks Dow Jones ditutup naik 16 poin atau 0,1% setelah melonjak lebih dari 300 poin pada sesi sebelumnya. Sedangkan, indeks S&P 500 menguat 0,3% dan Nasdaq naik 0,4%.

Semua indeks mengembalikan sebagian besar kenaikan mereka dari hari sebelumnya karena imbal hasil (yield) obligasi tenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-naik hingga ke level 3% dan mencapai level tertinggi dalam hampir sebulan terakhir.

Sentimen sebagian besar diredam pada hari Senin (6/6) karena tidak ada rilis data ekonomi AS dan tidak ada musim rilis kinerja keuangan dari perusahaan besar. Investor masih akan mengevaluasi kebangkitan bursa saham baru-baru ini, yang menjadi reli dari bear market (zona penurunan) atau aksi jual pasar telah mencapai titik terendahnya tahun ini.

Investor akan disuguhkan dengan musim rilis kinerja keuangan dari J.M Smucker, United Natural Foods, dan Cracker Barrel yang dijadwalkan akan merilis neraca keuangannya sebelum perdagangan dibuka hari ini.

Selain itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Mei menjadi fokus utama investor yang akan dirilis pada hari Jumat (10/6). Inflasi bulan Mei diprediksikan akan mereda ketimbang bulan sebelumnya, tapi beberapa menafsirkannya sebagai tanda bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Investasi Yang Bisa Dilirik Saat Perang & Suku Bunga Ditahan