IHSG Berakhir Anjlok 1,6% di Penutupan Sesi Pertama

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
Senin, 06/06/2022 11:41 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (6/6/2022) mengikuti sentimen eksternal terkait pengetatan kebijakan moneter negara maju.

IHSG dibuka melemah 0,28% level 7.163,17 dan berakhir anjlok 1,64% atau 118,14 poin ke 7.064,81 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 8,56 triliun dengan melibatkan lebih dari 16 miliar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG terpantau melemah tipis, selang beberapa menit kemudian sekitar pukul 09:10 WIB ia sempat berbalik ke zona hijau, tapi tak berapa lama IHSG kembali terkoreksi.


Pergerakan IHSG pagi tadi sempat galau, sebelum akhirnya konsisten bergerak di zona merah. Level teringgi hariannya berada di 7.194,53 sekitar pukul 09:10 WIB dan level terendah berada di 7.061,07 pada pukul 09:30 WIB.

Mayoritas saham melemah yakni sebanyak 307 unit, sedangkan 207 unit lainnya menguat dan 166 sisanya stagnan. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 150,96 miliar di pasar reguler pada perdagangan sesi I siang ini.

Saham yang mereka buru hari ini yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Astra International Tbk (ASII) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 162,8 miliar dan Rp 61,4 miliar. BMRI tercatat turun 1,22% ke Rp 8.100/unit dan ASII anjlok 2,4% ke Rp 7.125/unit.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 81,2 miliar dan 26 miliar. BBRI tercatat turun 1,77% ke Rp 4.440/unit sedangkan ANTM anjlok 3,2% ke Rp 2.420/unit.

Sentimen yang menggerakkan pasar keuangan hari ini masih didominasi oleh faktor eksternal, terutama terkait dengan pengetatan kebijakan moneter. Bank sentral AS The Fed akan menggelar rapat komite pengambil kebijakan (FOMC) untuk menentukan suku bunga acuan pada 14-15 Juni 2022.

Mengacu pada data peranti FedWatch milik CME Group, pelaku pasar memproyeksikan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp) di bulan Juni ke kisaran target 1,25-1,50%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Menguat, Pasar Modal RI Masih Jadi Pilihan Investor