Perdagangan Perdana Juni, IHSG Sesi I Ditutup Melemah 0,1%

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
02 June 2022 12:00
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (2/6/2022) mengekor bursa Asia-Pasifik yang kembali terkoreksi akibat kekhawatiran prospek ekonomi global.

IHSG dibuka melemah ke 7.130,6 dan berakhir turun 0,1% atau 6,98 poin ke 7.141,98 pada pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 11,77 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,07 juta kali.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah terkoresi dan lanjut melemah. Namun tak lama setelah itu pukul 09:15 WIB IHSG berbalik menguat 0,18% ke 7.164,51.

Pergerakan cukup volatil, di mana pukul 09:30 WIB IHSG terpantau sempat ke zona merah sebelum akhirnya rebound ke zona hijau. Sejam kemudian, IHSG kembali terkoreksi hingga penutupan perdagangan sesi pertama siang ini. Level teringgi hariannya berada di 7.209,07 sekitar pukul 09:20 dan level terendah berada di 7.117,97 tak lama setelah perdagangan dibuka pagi tadi.

Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 270 unit, sedangkan 255 unit lainnya melemah dan 164 sisanya stagnan. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 350,66 miliar di pasar reguler pada perdagangan sesi I siang ini.

Saham yang mereka buru yaitu PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 107,6 miliar dan Rp 98,5 miliar. ASII tercatat turun 0,34% ke Rp 7.325/unit dan TLKM naik 0,46% ke Rp 4.330/unit.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 205,9 miliar dan 82,6 miliar. ADMR tercatat anjlok 5,83% ke Rp 2.100/unit sedangkan BMRI turun 4,71% ke Rp 8.100/unit.

Terkoreksinya IHSG siang ini mengekor Bursa Asia-Pasifik yang juga merah karena investor kembali khawatir dengan kondisi global, meski mereka sebelumnya sempat optimistis bahwa inflasi Amerika Serikat (AS) berpotensi melandai. Namun di Eropa, inflasi justru masih memanas.

Pasar juga masih menunggu rilis inflasi Mei, di mana konsensus ekonom dana nalis yang dihimpunCNBC Indonesiadari 13 institusi memperkirakan inflasi Mei menembus angka 3,55% year on year.

Level tersebut akan menjadi yang tertinggi sejak Januari 2017 atau dalam lima tahun terakhir di mana pada saat itu inflasi tercatat 3,61%. Namun inflasi bulanan diprediksi di angka 0,41% atau melandai dari sebelumnya 0,95%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular