Masih Perang, PMI Manufaktur di Rusia Justru Pulih Bulan Mei

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 01/06/2022 15:28 WIB
Foto: AP/Pavel Golovkin

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur di Rusia justru tercatat meningkat pada bulan Mei setelah tiga bulan kontraksi, dan mengalami tekanan harga. Hanya saja permintaan klien terus berkurang karena sanksi yang diberlakukan.

Purchasing Manager's Index (PMI) S&P Global naik menjadi 50,8 dari 48,2 pada bulan sebelumnya. Memisahkan kontraksi sebelumnya sejak Januari.

Hanya saja industri manufaktur Rusia tetap berada di bawah tekanan berat, dari sanksi yang dijatuhkan oleh Barat atas 'operasi militer khusus' di Ukraina sejak 24 Februari lalu.


"Penurunan output yang lebih lambat, pesanan baru, pekerjaan dan pembelian semuanya membantu meningkatkan PMI yang disesuaikan secara musiman," kata S&P Global yang menyusun indeks, mengutip Reuters, Rabu (1/6/2022).

"Waktu tunggu yang lebih lama, biasanya menjadi pertanda membaiknya kondisi permintaan, tetapi didorong oleh sanksi dan penundaan logistik, juga berkontribusi positif terhadap pembacaan indeks terbaru," tambahnya.

Meski ada kenaikan dalam indeks PMI, output manufaktur secara aktual masih terus menurun di bulan Mei.

Ekspor tetap menurun tajam, karena perusahaan Rusia telah diasingkan dari ekonomi global, dan tengah menghadapi gangguan signifikan pada rantai pasok.

Selain itu perusahaan juga masih mengurangi jumlah tenaga kerja di bulan Mei. Namun masih ada kepercayaan untuk pulih ke level tertinggi sejak Februari karena adanya harapan stabilisasi ekonomi dari permintaan domestik dalam beberapa bulan mendatang.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Mengejutkan! Bank Sentral Rusia Pangkas Suku Bunga Jadi 20%