
Breaking News: Harga Minyak Jatuh, Turun 5% Lebih

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan pagi ini. Maklum, harga si emas hitam sudah naik sembilan hari beruntun.
Pada Rabu (1/6/2022) pukul 07:19 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 116,34/barel. Jatuh 5,29% dari hari sebelumnya.
Kemarin, harga minyak jenis brent ditutup di US$ 122,84/barel. Naik 0,96% dari hari sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi sejak 8 Maret.
Dengan demikian, harga minyak membukukan kenaikan sembilan hari tanpa terputus. Selama sembilan hari tersebut, harga melesat 12,58%.
Selama Mei, harga minyak brent naik 14,18% secara point-to-point. Artinya, harga minyak mencatatkan kenaikan bulanan selama enam bulan berturut-turut.
Oleh karena itu, wajar investor memilih untuk menarik cuan alias profit taking. Sebab, keuntungan yang didapat memang cukup menggiurkan.
Harga minyak melesat setelah Uni Eropa menjatuhkan sanksi terbaru bagi Rusia menyusul serangan Negeri Beruang Merah ke Ukraina. Salah satu sanksi tersebut adalah embargo minyak.
Uni Eropa sepakat untuk melarang pengiriman minyak dari Rusia lewat jalur laut. Namun pengiriman melalui pipa masih diperbolehkan, untuk kepentingan negara-negara yang tidak memiliki garis pantai (landlocked) seperti Hungaria.
Embargo tersebut akan berlaku secara gradual. Pada akhir tahun ini, impor minyak dari Rusia ditargetkan turun 90%. Sisa 10% masih berlaku untuk Hungaria, Slowakia, dan Republik Ceska karena sulit menggantikan pasokan dari pipa Druzhba.
"Embargo ini berlaku untuk 2/3 impor minyak dari Rusia, memotong pendaan untuk mesin perang mereka. Kami memberikan tekanan maksimal bagi Rusia untuk mengakhiri perang," tegas Charles Michel, Presiden Dewan Uni Eropa, sebagaimana diwartakan Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak