ASHA Jawara 2 Hari, UNIQ Masuk Daftar Top Losers Siang Ini

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
31 May 2022 12:34
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 0,65% ke level 7.083,09 pada penutupan perdagangan sesi I Selasa (31/5/2022). Tercatat setidaknya 5 saham yang sukses tampil perkasa dan 5 saham tercatat terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers siang ini.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 669,57 miliar di pasar reguler pada perdagangan sesi I siang ini.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Selasa (31/5/2022).

1. PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), naik +34,07%, ke Rp 244/unit

2. PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU), naik +29,49%, ke Rp 101/unit

3. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), naik +12,58%, ke Rp 358/unit

4. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), naik +9,18%, ke Rp 1.130/unit

5. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), naik +7%, ke Rp 107/unit

Saham emiten perikanan yang baru melantai di bursa pada Jumat pekan lalu, yakni PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA) menjadi saham yang berada di posisi pertama dalam jajarantop gainerspada perdagangan akhir pekan lalu. Saham ASHA ditutup meroket 34,07% di harga Rp 224/saham.

Dalam kurun waktu tiga hari pasca melantai di BEI, ASHA sudah mencatatkan kenaikan 103,88%. Nilai transaksi saham ASHA siang ini mencapai Rp 81,92 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 349,49 juta lembar saham.

Namun di sisi lain, Investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 37,72 miliar di pasar reguler.

ASHA merupakan emiten yang bergerak di bidang perikanan, pengolahan ikan, pertambakan, galangan kapal, dan hasil ikan lautnya, serta memperdagangkan hasil tersebut khususnya untuk komoditas ekspor.

Emiten perikanan yang masuk sektorconsumer non-cyclicalsini melepas 1,25 miliar saham di harga Rp 100 saat penawaran perdana (initial public offering/IPO). Artinya dana segar yang diperoleh emiten ini mencapai Rp 125 miliar. Dalam rencana bisnisnya, salah satu penggunaan dana yang diperoleh dari IPO adalah untuk mengakuisisi PT Jembatan Lintas Global (PT JLG).

Akuisisi ini merupakan sebuah langkah strategis dalam pengembangan pengolahan ikan, di mana PT JLG memiliki lokasi strategis di Jawa Timur, dengan limpahan ikan segar dari Pantai Utara dan Pantai Selatan serta tersedianya SDM, serta akses langsung Eksport melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, ada juga beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (31/5/2022).

1. PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ), turun -6,85%, ke Rp 68/unit

2. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), turun -6,75%, ke Rp 1.105/unit

3. PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE), turun -6,74%, ke Rp 180/unit

4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), turun -6,58%, ke Rp 426/unit

5. PT Winner Nusantara Tbk (WINR), turun -6,41%, ke Rp 146/unit

Ulima Nitra Tbk (UNIQ) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan penurunan 6,85% ke Rp 68/unit. Nilai transaksi tercatat 4 miliar dengan volume perdagangan mencapai 58,04 juta saham.

Emiten yang bergerak dalam jasa pertambangan dan jasa penyewaan peralatan pertambangan serta jasa konstruksi menghadapi sejumnlah persoalan operasional yang menyebabkan kinerja keuangan perseroan menurun di tahun 2021.

Dalam delapan hari terakhir, UNIQ telah mengalami penurunan 36,84%. Namun di sisi lain UNIQ membukukan penjualan bersih sebesar Rp 77,53 miliar dengan net profit mencapai Rp 1,82 miliar per 31 Maret 2022.

Perseroan mengeluhkan kenaikan harga BBM yang menyebabkan kenaikan biaya. Pertamina resmi menaikan BBM pada Maret 2022, kenaikan harga BBM jenis Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dexdilakukan karena mengikuti perkembangan harga BBM di pasar internasional yang tengah melejit sebagai dampak dari perang yang terjadi di Ukraina.

Meski begitu, UNIQ mengaku akan terus berupaya mencapai target proyeksi tahun ini dengan strategi menaikan tarif dan peningkatan volume produksi saat melakukan perpanjangan kontrak dengan customer.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Deretan Saham Top Gainers & Loser Pekan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular