Harga Energi Tinggi, SMGR Masih Cetak Kinerja Positif
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten pelat merah yang bergerak di industri semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan entitas anak membukukan kinerja keuangan yang positif pada kuartal pertama 2022, di tengah tingginya harga energi akibat pasokan global yang ketat.
Berdasarkan laporan keuangan yang terbit di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SMGR mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,13 triliun, meningkat tipis dari tahun sebelumnya senilai Rp 8,07 triliun.
Pendapatan perusahaan didominasi oleh penerimaan dari penjualan semen senilai Rp 6,85 triliun. Penjualan bahan bangunan non-semen juga tumbuh menjadi Rp 149,04 miliar dari semula Rp 134,43 miliar. Segmen bisnis lain yang penjualannya tercatat tumbuh termasuk kantong semen, persewaan tanah tumbuh dan jasa peledakan.
Sedangkan segmen lain yang penjualannya mengalami penurunan adalah penjualan Terak dan pendapatan dari penjualan beton.
Beban pokok penjualan perusahaan naik menjadi Rp 5,88 triliun pada kuartal pertama tahun ini, dari semula Rp 5,69 triliun pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada beban pabrikasi berupa bahan bakar dan energi yang naik hingga 29% menjadi Rp 2,39 triliun.
Akan tetapi turunnya beban-beban lainnya, termasuk beban penjualan, beban umum dan administrasi hingga beban pajak penghasilan yang cukup signifikan akhirnya mampu membuat laba perusahaan naik.
Laba bersih SMGR tercatat senilai Rp 498,55 miliar, naik dari Rp 450,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Total aset perusahaan ikut mengalami kenaikan tipis menjadi Rp76,51 triliun pada kuartal I/2022. Liabilitas perusahaan tercatat berada di angka Rp 35,39 triliun dengan total ekuitas senilai Rp 38,38 triliun.
Pada perdagangan hari ini (27/5) di pasar modal, harga saham SMGR tercatat naik 2,68% ke harga Rp 6.700/saham. Dalam sebulan saham ini telah naik 10,74%, sedangkan sejak awal tahun masih terkoreksi 7,59%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap/vap)