
Wall Street Hijau 2 Hari Beruntun, IHSG Sesi I Ditutup Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (26/5/2022), mengekor cerahnya bursa saham Amerika Serikat (AS) dalam 2 hari terakhir.
IHSG dibuka melesat 1% ke 6.952,43 dan berakhir menguat 1,64% atau 112,59 poin ke 6.996,1 pada pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 9,27 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliaran saham yang berpindah tangan 937,35 juta kali.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka bursa saham acuan Tanah Air tersebut sudah menguat, selang empat menit penguatan semakin meningkat dengan melesat 1,47%. Sekitar pukul 10:00 WIB IHSG berhasil menembus 7.012,86 yang menjadi level tertinggi hariannya. Level terendah di 6.938,29 sekitar pukul 09:30 WIB.
Mayoritas saham menguat yakni 345 unit, sedangkan 175 unit lain melemah dan 165 sisanya stagnan. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 591,05 miliar di pasar reguler pada perdagangan sesi I siang ini.
Dua saham big cap emiten perbankan masih menjadi buruan yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Centar Asia Tbk (BBCA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 134,1 miliar dan Rp 106,2 miliar. BBNI melesat 3,36% ke Rp 9.225/unit dan BBCA melesat 2,03% ke Rp 7.525/unit.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 100,6 miliar dan Rp 20,7 miliar. TLKM tercatat naik 1,43% ke Rp 4.260/unit sedangkan ITMG turun 1,13% ke Rp 32.825/unit.
Menguatnya bursa Tanah Air dipicu cerahnya bursa Asia-Pasifik serta mengekor bursa AS pada perdagangan kemarin Kamis (26/5/2022). Penguatan ini memberikan angin segar bagi para investor di tengah kondisi inflasi yang tinggi sera ancaman pertumbuhan ekonomi global.
Dengan kekhawatiran kondisi perekonomian global saat ini, masih banyak investor yang memperkirakan pasar tetap bergejolak dalam beberapa waktu mendatang di mana Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) resmi mengumumkan hasil rapat edisi Mei 2022.
Hasil pertemuan The Fed pada 3-4 Mei mengisyaratkan bahwa The Fed menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dan lebih besar dari prediksi pasar untuk memadamkan inflasi.Risalah tersebut menunjukkan sebagian besar peserta menilai kenaikan 50 basis poin (bp) pada Juni dan Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Focus: Risiko Inflasi RI Hingga THR dari Emiten