Balik Arah! Harga Batu Bara Newcastle Hari Ini Melompat 6%

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 26/05/2022 18:44 WIB
Foto: Adaro Energy

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga acuan batu bara termal di pasar spot hari ini melesat hingga 6%, berupaya bangkit dari koreksi beruntun sepanjang pekan di tengah masih kuatnya permintaan dari India dan China.

Pada Kamis (26/5/2022) harga kontrak berjangka teraktif batu bara di pasar New Castle ditutup menguat 5,99% ke US$ 380/ton. Namun kenaikan tersebut belum cukup untuk mengompensasi koreksi sepanjang pekan yang mencapai 15,6%.

Sepanjang bulan Mei ini, harga komoditas andalan Indonesia ini masih terhitung melesat 25,78%. Bahkan sepanjang tahun berjalan, harga batu bara tercatat melesat hingga 118,9% dibandingkan dengan penutupan akhir tahun lalu di level US$ 151,75/ton.


Pemicu kenaikan harga tersebut terutama dari sisi permintaan, di mana India yang merupakan importir terbesar batu bara thermal dunia melaporkan kenaikan permintaan pengiriman batu bara meski harga sedang tinggi-tingginya.

Stok batu bara untuk PLTU di India dilaporkan naik 5% pekan ini di level 21,8 juta ton, dan masih terhitung 20% lebih rendah dari posisi tahun lalu, demikian catatan regulator listrik India yakni Central Electricity Authority (CEA).

"India melirik batu bara impor untuk mengatasi ketatnya suplai dari produsen domestik," tulis ANZ Bank dalam laporan risetnya. Di sisi lain, permintaan di China meningkat karena PLTU di sana mulai memupuk stok jelang musim gugur, terutama di tengah penghapusan pajak impor batu bara selama 9 bulan ke depan.

Situasi tersebut terjadi di tengah keputusan Uni Eropa melarang impor batu bara asal Rusia mulai 10 Agustus, sehingga pembeli di Benua Biru pun mulai mencari pasokan batu bara asal Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT