Tunggu Penetapan BI Repo Rate, IHSG Sesi I Ditutup Loncat 1%
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi pertama Selasa (24/5/2022). Investor menanti pengumuman dari Bank Indonesia (BI) mengenai kebijakan suku bunga acuannya hari ini.
IHSG dibuka menguat 0,27% di 6.859,22 dan berakhir menguat 1,08% atau 74,19 poin ke 6.914,97 pada pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 8,9 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 868,54 juta kali.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah di zona hijau. Penguatan terus berlanjut hingga menguat 1% di 6.908,11. Level tertinggi hariannya di 6.934,38 pukul 09:30 WIB sedangkan level terendah harian di 6.822,14 pada awal perdagangan.
Mayoritas saham menguat yakni 263 unit, sedangkan 215 unit lainnya melemah dan 205 sisanya flat. Disisi lain, investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 46,67 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler tercatat pembelian bersih (net buy) senilai Rp 34,25 miliar.
Dua saham big cap emiten perbankan menjadi saham yang mereka buru hari ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 76,3 miliar dan Rp 46,8 miliar. BBRI tercatat naik 2,54% ke Rp 4.440/unit dan BBNI naik 2,82% ke Rp 9.100/unit.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 115,4 miliar dan Rp 38,6 miliar. BBCA tercatat flat di harga Rp 7.375/unit sedangkan BMRI tercatat naik 1,9% di Rp 8.025/unit.
Pasar memantau kebijakan Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan suku bunga acuannya. Konsensus pasarmemperkirakan BI masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,5% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) kali ini.
Sejumlah ekonom dan analis meyakini BI tidak akan menaikkan BI-7 Day Reverse Repo Rate bulan ini. Namun, BI diperkirakan baru akan menaikkan suku bunga acuannya pada semester II seiring dengan outlook inflasi yang meningkat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)