
Induk Grup Bakrie Kedatangan Investor Baru, Siapa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perdagangan umum, konstruksi dan manufaktur yang merupakan entitas induk Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), mengumumkan bahwa PT Biofuel Indo Sumatra (BIS) telah resmi menjadi investor baru utama perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 5%.
Sebelumnya BIS memang sudah menggenggam 2,59% kepemilikan saham di BNBR, akan tetapi jumlahnya kini bertambah signifikan setelah perusahaan menambah kepemilikan dengan membeli 2,02 miliar saham BNBR.
Direktur BNBR R.A. Sri Dharmayanti melalui keterangan yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut bahwa setelah pembelian tersebut BIS kini memiliki 2,57 miliar saham BNBR atau setara dengan 12,16% kepemilikan.
Artinya jika tidak ada perubahan lainnya, kini BIS menjadi pemegang saham dengan kepemilikan terbesar di BNBR.
Dalam keterangan terpisah yang juga terbit Senin (23/5) kemarin, Sri juga menyampaikan bahwa Credit Suisse AG Singapore yang semula menguasai 9,57% saham perusahaan resmi melego seluruh saham BNBR yang dimilikinya.
Jumlah saham yang dilego bank investasi asal Swiss tersebut jumlahnya sama dengan pembelian yang dilakukan oleh BIS.
Tidak diketahui transaksi saham disepakati di harga berapa, namun jika mengacu pada harga BNBR yang tidur panjang di Rp 50/saham, jumlah nominal yang ditransaksikan mencapai Rp 101,25 miliar.
Di pasar modal dalam tiga tahun terakhir saham BNBR nyaris tidak pernah bergerak, kecuali beberapa kali dengan setelahnya kembali turun ke level terendah. Dalam lima tahun terakhir saham ini telah kehilangan 90% kapitalisasi pasarnya.
Biofuel Indo Sumatra sendiri sebenarnya merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie. Perusahaan yang beralamat di Bakrie Tower ini terpantau kerap melakukan rangkaian transaksi beli dan jual saham emiten tambang emas Grup Bakrie, Bumi Resources Minerals (BRMS) sejak tahun 2021 lalu.
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, awal Juni tahun lalu BIS sempat menambah kepemilikan saham di perusahaan tambang emas PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) hingga 7,14%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Bakrie & Brothers Beberkan Pemicu Kinerja Moncer di 2022