Sempat Galau, IHSG Sesi I Ditutup Anjlok 1,1%

Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
23 May 2022 11:53
Presiden Joko Widodo resmi menutup perdagangan bursa tahun 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (29/12/2017). Perdagangan bursa ditutup menguat pada angka 6,355
Foto: Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir terkoreksi pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin (23/5/2022) menyusul kekhawatiran investor terkait kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan perekonomian global secara luas.

IHSG dibuka menguat 0,18% di 6.930,94 dan berakhir terkoreksi 1,1% atau 76,44 poin ke 6.841,7 pada pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 8,8 triliun dengan melibatkan lebih dari 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 897 juta kali.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengawali perdagangan di zona hijau hingga sekitar 10 menit-an setelah perdagangan dibuka. Sempat volatil, pada pukul 09:15 WIB IHSG berbalik arah terkoreksi ke 6.840,11.

Selang 15 menit kemudian, IHSG berbalik ke zona hijau hingga sekitar pukul 09:40 WIB kembali konsisten berada di zona merah sampai dengan penutupan. Level tertinggi hariannya di 6.972,18 pada pukul 09:30 WIB, sedangkan level terendah hariannya di 6.838,34 pukul 11:40 WIB.

Mayoritas saham melemah yakni sebanyak 265 unit, sedangkan 246 unit lain menguat dan 169 sisanya flat. Di sisi lain, investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 56,3 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler, penjualan bersih (net sell) tercatat senilai Rp 87,67 miliar.

Dua saham big cap emiten perbankan menjadi saham yang mereka buru yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai pembelian bersih masing-masing Rp 67,7 miliar dan Rp 53,6 miliar. BBNI turun 0,85% ke Rp 8.700/unit dan BBCA turun 0,34% ke 7.375/unit.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 76 miliar dan Rp 66,6 miliar. BBRI tercatat turun 1,13% di Rp 4.380/unit sedangkan PTBA juga tercatat naik 0,99 di Rp 4.090/unit.

Ambruknya IHSG pada penutupan perdagangan sesi I siang ini dipicu oleh aksi jual di pasar modal Amerika Serikat (AS) setelah ekonom Goldman Sachs memperkirakan ada kemungkinan 35% ekonomi AS memasuki resesi dalam 2 tahun ke depan.

Dari dalam negeri, pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) menjadi agenda yang dipantau pasar pekan ini. BI akan menggelar RDG bulanan pada Senin dan Selasa pekan depan (23-24 Mei) sekaligus mengumumkan kebijakan moneternya.

Sejumlah ekonom dan analis meyakini BI tidak akan menaikkan BI-7Day Reverse Repo Rate bulan ini. Namun, beberapa dari mereka ada yang memperkirakan bank sentral RI akan mengerek suku bunga mulai Mei ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular