
Ekspor Sawit Dibuka, Saham GZCO Masuk Jajaran Top Gainers!

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) bercokol di daftar top gainers pada perdagangan sesi pertama Jumat (20/5/2022), menyusul kabar dibukanya ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,75% atau 119,11 poin di level 6.942,44 pada penutupan sesi pertama perdagangan siang ini.
Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 209,65 miliar di seluruh pasar. Sedangkan di pasar reguler tercatat pembelian bersih (net buy) senilai 198,32 miliar. Berikut lima saham top gainers pada sesi I siang ini Jumat (20/5/2022).
1. PT Gozco Plantations Tbk (GZC0), naik +15,46%, ke Rp 224/unit
2. PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU), naik +12,36%, ke Rp 100/unit
3. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), naik +9,29%, ke Rp 306/unit
4. PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND), naik +8,99%, ke Rp 206/unit
5. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), naik +7,43%, ke Rp 318/unit
Saham PT Gozco Plantations Tbk bercokol sebagai top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi 176,44 miliar dan volume perdagangan 787 juta saham. Emitten berkode saham GZCO ini sudah mencetak laba bersih senilai Rp 13,55 miliar per Desember 2021.
Melesatnya saham GZCO dipicu oleh sentimen positif dari dalam negeri pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan membuka kembali keran ekspor produk sawit seperti minyak goreng dan CPO pada 23 Mei mendatang.
"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam pernyataan resminya, Kamis (19/5/2022).
Sentimen ini tentunya akan memicu kenaikan harga komoditas CPO dan menjadi sentimen positif yang menggerek harga sahamnya. Lonjakan juga terjadi pada saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) yang bergerak di bidang pengangkutan bahan kimia.
Saham SDMU kembali menjadi idola investor pada perdagangan sesi I siang ini, pasca bercokol di zona merah turun 36,19% sepanjang Mei 2022. Pelemahan ini salah satunya dipicu oleh kinerja keuangan perusahaan, saham SDMU melaporkan kerugian 9,43% per Desember 2021, dan saat ini investor menilai saham tersebut telah mencapai dasarnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan Tebal, Saham Ini Beda Nasib dengan IHSG