
Ekspor CPO Dibuka Lagi, IHSG Sesi I Ditutup Melesat 1,75%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (20/5/2022) mengekor menghijaunya bursa Asia serta dibukanya keran ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak goreng.
IHSG dibuka naik 0,23% di 6.839,01 dan berakhir menguat 1,75% atau 120,71 poin ke 6.942,44 pada pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 9,18 triliun dengan melibatkan lebih dari 14 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 909 juta kali.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah di zona hijau dan mencapai level tertinggi hariannya di 6.839,01 pukul 10:00 WIB. Sebaliknya, level terendah hariannya tercatat di angka 6.804,90 pada awal pembukaan sesi pertama perdagangan pagi tadi.
Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 372 unit, sedangkan 143 unit lain melemah dan 153 sisanya flat. Di sisi lain, investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) senilai Rp 209,65 miliar di seluruh pasar. Di pasar reguler tercatat pembelian bersih (net buy) senilai Rp 198,32 miliar.
Saham yang mereka buru yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan nilai pembelian bersih masing masing sebesar Rp 158,6 miliar dan Rp 61,7 miliar. ADRO tercatat lompat 6,43% ke Rp 3.310/unit dan UNVR naik 4,51% ke 5.100/unit.
Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 60,9 miliar dan 59,5 miliar. ARTO tercatat turun 0,29% di Rp 8.500/unit sedangkan BBCA flat di harga 4.450/unit.
AmbruknyaIHSGpada penutupan sesi I siang ini terseret ambrolnyabursa Amerika Serikat (AS) tadi malam. Indeks Dow Jones melemah 3,57%. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite bahkan ambles lebih dari 4%. Indeks Nasdaq Composite terparah dengan koreksi 4,73%.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) turun pada perdagangan Kamis (19/5/2022). Investor melakukan aksi jual di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk melawan inflasi.
Ketua The Fed, Jerome Powell dalam konferensi Wall Street Journal (WSJ) menyatakan tidak akan ragu menaikkan suku bunga acuan hingga inflasi terkendali. Di lain sisi, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun-yang menjadi acuan di pasar-pun kembali menguat melewati level 3% pada perdagangan Rabu kemarin waktu AS.
Dari dalam negeri, kabar baik datang bagi perusahaan kelapa sawit pasca Presiden Joko Widodo mengumumkan membuka kembali keran ekspor produk sawit seperti minyak goreng dan minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) pada tanggal 23 Mei mendatang.
"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, petani dan pekerja dan tenaga pendukung lainnya maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam pernyataan resminya, Kamis (19/5/2022).
Hal ini tentunya menjadi katalis positif bagi bursa saham tanah air untuk kembali rebound setelah banyak terkoreksi di bulan Mei ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Market Focus: Risiko Inflasi RI Hingga THR dari Emiten