Kalis dari Zona Merah, IHSG Sesi I Ditutup Menguat 0,35%

Arif Gunawan & Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
19 May 2022 11:59
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat tipis pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis (19/5/2022) setelah sempat di zona merah tadi pagi mengekor ambrolnya bursa Amerika Serikat (AS) semalam.

IHSG dibuka melemah 1,08% di 6.719,76 dan berakhir menguat 0,35% atau 23,58 poin ke 6.816,99 pada pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 10 triliun dengan melibatkan lebih dari 18 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 950 juta kali.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah berada di zona merah dan melanjutkan koreksi 2,21% selang satu menit setelah perdagangan dibuka. IHSG kembali terlempar dari level psikologis 6.700.

Level tertinggi hariannya berada di angka 6.843,48 menjelang pukul 11:00 WIB. Sedangkan level terendah hariannya tercatat di angka 6.620,68 pada awal pembukaan sesi pertama perdagangan pagi tadi.

Mayoritas saham melemah yakni 343 unit, sedangkan 168 unit lainnya menguat dan 158 sisanya flat. Di sisi lain, investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) senilai Rp 189,24 miliar di seluruh pasar. Sedangkan di pasar reguler tercatat penjualan bersih (net sell) senilai 134,11 miliar.

Saham yang mereka buru yaitu PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan nilai pembelian bersih masing masing sebesar Rp 65,2 miliar dan Rp 59,3 miliar. NFCX tercatat lompat 14,35% ke Rp 5.500/unit dan INCO naik 4,58% ke 7.425/unit.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 86,1 miliar dan 63,1 miliar. Keduanya berjalan beriringan di mana BBCA turun 1,65% di Rp 7.450/unit sedangkan EMTK longsor 3,10% ke Rp 1.875/unit.

Ambruknya IHSG pada penutupan perdagangan sesi I siang ini mengekor koreksi bursa AS dini hari tadi. Indeks Dow Jones melemah 3,57%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite bahkan ambles lebih dari 4%.

Koreksi di pasar saham AS terjadi sekalipun imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 10 basis poin menjadi 2,88%. Penurunan yield mencerminkan kenaikan harga yang mencerminkan permintaan investor terhadap aset minim risiko (safe haven) itu meningkat.

Hal ini juga sejalan dengan pernyataan ketua Fed Jerome Powell yang menegaskan bahwa bank sentral AS akan terus menaikkan suku bunga acuan sampai ada tanda meredanya inflasi tinggi. Koreksi terjadi menyusul kinerja buruk emiten ritel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular