Indo Tambangraya Ikut Gelombang Pertama Pembangunan IKN
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) ikut berpartisipasi proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur. Perusahaan ini menjadi mitra pemerintah dari swasta untuk membangun persemaian Mentawir.
Nanti IKN akan dikembangkan dengan konsep hutan kota, yang dimana pembangunannya dimulai dengan mendirikan pusat persemaian.
Area persemaian yang prasarana dasarnya dibangun oleh Kementerian LHK dan PUPR ini terletak di Kawasan Hutan Industri Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, fasilitas ini kemudian dikenal sebagai Persemaian Mentawir
Direktur Utama ITM, Mulianto menjelaskan total lahan untuk pembangunan pusat persemaian ini mencapai 120 hektare, posi dari ITM disini 7 - 8 hektare termasuk rumah persemaian.
"Output jadi bibit tanaman untuk di IKN sesuai arahan presiden 75% jadi hutang dan dikembalikan ke hutan non monokultur. produksi sekitar 15 juta per tahun," kata Mulianto kepada wartawan usai acara Kickoff Pembangunan Persemaian Mentawir oleh ITM di Jakarta, Rabu (18/5/2022).
Mulianto menjelaskan investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan Mentawir ini, meski dia belum bisa membeberkan nilai pembangunannya karena masih dalam perhitungan. Dengan target selesainya pembangunan rumah persemaian ini pada akhir tahun.
"Target selesai akhir tahun, Tapi ini bagian dari kontribusi kita untuk bangsa," kata Mulianto.
Rumah persemaian ini juga berhubungan erat dari posisi ITM karena memiliki izin kawasan hutan dengan kebijakan erat Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu ITM juga sudah menjalankan program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) juga sudah mencapai 33.434 hektar dan 18.062 hektare sudah serah terima kepada pemerintah.
Saat ini ITM juga belum ada minat untuk membangun membidik proyek lainnya di IKN baru. Menurut Mulianto perusahaan masih fokus pada pembangunan pusat pembibitan Mentawai ini.
"Kita belum berpikir ke arah sana tapi yang penting kita berkontribusi," jelasnya.
(RCI/dhf)