Respons Neraca Dagang April, IHSG Ditutup Menguat di Sesi 1

Arif Gunawan & Aulia Mutiara, CNBC Indonesia
18 May 2022 12:17
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat pada penutupan perdagangan sesi pertama Rabu (18/5/2022) mengikuti sentimen positif neraca perdagangan nasional dan data ritel Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka menguat 0,48% ke 6.676,39 dan berakhir menguat 0,69% atau 46,166 poin ke 6.690,63 pada pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat naik ke Rp 9,96 triliun dengan melibatkan lebih dari 13 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 883 juta kali.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah berada di zona hijau. Level tertinggi hariannya berada di 6.744,83 sekitar pukul 9:30 WIB, sedangkan level terendah hariannya tercatat di angka 6.648,94 pada awal pembukaan sesi I perdagangan pagi tadi.

Mayoritas saham menguat yakni sebanyak 285 unit, sedangkan 215 unit lainnya melemah dan 169 sisanya flat. Namun, investor asing mencetak penjualan bersih (net sell) Rp 608,28 miliar di seluruh pasar. Sedangkan di pasar reguler tercatat penjualan bersih (net sell) senilai 500,40 miliar.

Saham yang mereka buru yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan nilai pembelian bersih masing masing sebesar Rp 56,7 miliar dan Rp 54,2 miliar. TLKM tercatat naik 1,20% ke Rp 4.230/unit dan BBNI lompat 2,66% ke 8.675/unit.

Sebaliknya, saham yang mereka jual terutama adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dengan nilai penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 110 miliar dan 81 miliar. Keduanya berjalan beriringan di mana PTBA anjlok 3,66% di Rp 3.950/unit sedangkan EMTK longsor 6,97% ke Rp 1.935/unit.

Kenaikanwall streetmenjadi angin segar bagi IHSG hari ini setelah data ritel AS tercatat sesuai dengan ekspektasi pasar dengan menguat 0,9% pada April. Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca dagang Indonesia per April naik 47,76% secara tahunan menjadi US$ 27,32 miliar, tertinggi sepanjang masa.

Pendorongnya adalah ekspor produk pertambangan yang mencapai US$ 6,41 miliar atau tumbuh 182,48%yoy. Dengan capaian ekspor yang fantastis, ekonomi Indonesia diyakini tidak terlalu tertekan oleh dampak konflik Ukraina.

Ekspor bahan bakar mineral yang termasuk batu bara di dalamnya tercatat US$ 14.143,9 juta, naik 78,14% yoy. Sementara jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor produk ini naik 13,88%. Kinerja emiten batu bara pun diyakini positif pada kuartal II-2022

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saham Bank Diburu, IHSG Awet Menghijau Hingga Closing Sesi 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular