Indonesia Menuju Endemi Covid-19, Rupiah Menguat!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
Rabu, 18/05/2022 09:13 WIB
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan Rabu (18/5/2022). Pergerakan yang sama kerap terjadi sejak pekan lalu, tetapi rupiah selalu sulit mempertahankan pengutannya hingga akhir perdagangan.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan menguat 0,07% ke Rp 14.635/US$. Penguatan tersebut kemudian terpangkas, rupiah berada di Rp 14.640/US$ pada pukul 9:05 WIB.

Sebelum perdagangan dibuka, rupiah memang sudah terlihat akan menguat, sebab posisinya di pasar non-deliverable forward (NDF) pagi ini lebih kuat ketimbang beberapa saat setelah penutupan perdagangan kemarin.


Periode

Kurs Selasa (17/5) pukul 15:13 WIB

Kurs Rabu (18/5) pukul 8:58 WIB

1 Pekan

Rp14.633,9

Rp14.622,5

1 Bulan

Rp14.665,0

Rp14.647,0

2 Bulan

Rp14.700,4

Rp14.694,5

3 Bulan

Rp14.742,6

Rp14.732,0

6 Bulan

Rp14.873,4

Rp14.853,0

9 Bulan

Rp14.987,0

Rp14.978,0

1 Tahun

Rp15.103,0

Rp15.103,0

2 Tahun

Rp15.560,0

Rp15.602,5

 

Kabar baik sebenarnya datang dari dalam negeri. Kemarin Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada April 2022 melampaui US$ 27 miliar naik 47,76% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Nilai tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang masa.

Salah satu pendorong utama lonjakan ekspor adalah pertambangan yang mencapai US$ 6,41 miliar atau tumbuh 182,48% secara yoy dan 18,58% secara mtm.Batu bara adalah penyumbang terbesar.

"Kenaikan harga batu bara karena kenaikan harga," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Selasa (17/5/2022).

Di sisi lain, nilai impor Indonesia pada bulan lalu sebesar US$ 19,76 miliar, tumbuh 21,97% (yoy). Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus US$ 7,56 miliar. Ini membuat neraca perdagangan mengalami surplus selama 24 bulan beruntun.

Setelah perdagangan ditutup, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan kabar baik. Jokowi memutuskan untuk melonggarkan kebijakan penggunaan masker. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan sejumlah aspek.

"Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker," kata Jokowi.

Jokowi mengemukakan keputusan tersebut diambil sejalan dengan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali dalam beberapa waktu terakhir.
"Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," tegasnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin turut menjelaskan terkait kebijakan terbaru Pemerintah Indonesia untuk melonggarkan pemakaian masker di luar ruangan.

Budi menjelaskan, pelonggaran pemakaian masker ini merupakan sebagai transisi yang disiapkan pemerintah secara bertahap dari pandemi Covid-19 menuju endemi.

"Pak Presiden sudah kasih berita gembira (pelonggaran pemakaian masker), itu salah satu bagian transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi ke endemi," tuturnya saat konferensi pers, Selasa (17/05/2022).

Hal ini tentunya bisa memberikan sentimen positif ke rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS