Data Ritel AS Sesuai Ekspektasi, Wall Street Dibuka Menghijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
17 May 2022 20:57
Tourists gather around the Charging Bull statue, also known as the Wall St. Bull, in the financial district of New York City, U.S., August 18, 2018. Picture taken August 18, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Selasa (17/5/2022), di mana pasar berusaha untuk bangkit dari penurunan tajam pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka lompat 300 poin (+1,2%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan selang 25 menit menjadi 282,22 poin (+0,88%) ke 32.505,64. Nasdaq lompat 224,63 poin (+1,93%) ke 11.887,42 dan S&P 500 naik 49,85 poin (+1,24%) ke 4.057,86.

Pergerakan ini menandai upaya pasar untuk bangkit setelah berminggu-minggu mengalami penurunan tajam. Indeks S&P 500 keluar dari zona penurunan beruntun selama enam pekan yang menjadi penurunan terpanjang sejak 2011.

Dow Jones telah jatuh selama tujuh pekan beruntun dan menjadi penurunan secara mingguan terpanjang sejak 2001. Di sepanjang tahun ini, indeks S&P 500 dan Dow Jones masih anjlok yang masing-masing sebesar 15,9% dan 11,3%.

"Yang lebih penting lagi, investor percaya diri setelah melihat aksi di pasar saham AS yang relatif normal dan membosankan dalam 3 hari beruntun, yang kontras jika dibandingkan dengan beberapa pekan terakhir," tulis Adam Crisafulli, analis Vital Knowledge, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pernyataan pada Konferensi Wall Street Journal pukul 2 siang waktu setempat. Analis UBS menilai bahwa suku bunga jangka panjang telah mencapai puncaknya saat ini. Di sisi lain, penjualan ritel tercatat sesuai dengan ekspektasi pasar dengan menguat 0,9% pada April.

Saham Citigroup melesat 5% setelah merilis keterbukaan informasi yang menyatakan bahwa firma investasi milik Warren Buffett yakni Berkshire Hathaway menambah kepemilikan sahamnya nyaris US$ 3 miliar.

Saham bank tersebut telah terkoreksi dalam 12 bulan terakhir, dengan anjlok nyaris 40%. Saham perbankan lain pun kecipratan sentimen positif tersebut misalnya Bank of America dan JPMorgan Chase yang masing-masing melompat sebesar 1%.

Saham maskapai penerbangan juga menguat setelah United Airlines menaikkan outlook pendapatannya untuk kuartal II-2022. Saham perseroan melompat 4%, sementara Delta Airlines dan American Airlines kompak loncat 3%.

Saham teknologi pun ikut menguat seperti Advanced Micro Devices (AMD) dan Nvidia yang bersamaan melompat lebih dari 3%. Saham Qualcomm tumbuh 2,4% sedangkan Micron Technology menguat 2%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular