Top Gainers-Losers

Saat IHSG Ambruk Lagi, Ini 10 Saham Tercuan&Terboncos

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
13 May 2022 07:15
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup ambles pada perdagangan Kamis (12/5/2022) kemarin, di tengah fluktuasinya bursa saham global karena investor khawatir dengan masih tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS).

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambruk hingga 3,17% ke level 6.599,84. Dengan demikian, IHSG berakhir di zona merah selama empat hari beruntun sejak Senin awal pekan ini.

Sejak awal perdagangan kemarin, IHSG memang sudah terkoreksi. Pelemahan IHSG terus berlanjut hingga terlempar dari level psikologis 6.800 dan 6.700.

Nilai transaksi indeks pada kemarin mencapai sekitaran Rp 18 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 94 saham menguat, 480 saham terkoreksi, dan 112 saham stagnan.

Investor asing kembali melakukan penjualan bersih (net sell) kemarin, meski angkanya kembali menurun. Tercatat, net sell kemarin mencapai Rp 721,37 miliar di seluruh pasar.

Di tengah amblesnya kembali IHSG kemarin, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Gainers

Di posisi pertama terdapat saham emiten industri perkayuan yakni PT SLJ Global Tbk (SULI) yang harganya melejit 31,73% ke level harga Rp 137/saham. Saham SULI pun menyentuh batas auto rejection atas (ARA) kemarin.

Nilai transaksi saham SULI pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 76,06 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 601,72 juta lembar saham. Investor asing melego saham SULI sebesar Rp 1,73 miliar di pasar reguler.

Selain itu, di posisi kedua diduduki oleh saham emiten pertambangan granit dan indutri minyak dan gas bumi (migas) melalui investasi yakni PT Mitra Investindo Tbk (MITI), di mana sahamnya melesat hingga 22,93% ke posisi harga Rp 193/saham. Saham MITI juga menyentuh level ARA-nya kemarin.

Nilai transaksi saham MITI pada perdagangan kemarin mencapai Rp 17,93 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 92,33 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham MITI sebesar Rp 26,84 juta di pasar reguler.

Selain itu, di posisi ketiga terdapat saham emiten perdagangan energi baru terbarukan (EBT) yakni PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) yang harganya melonjak 17,82% ke posisi harga Rp 3.240/saham.

Nilai transaksi saham SGER pada perdagangan kemarin terbilang cukup besar yakni mencapai Rp 123,31 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 40,85 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham SGER sebesar Rp 27,25 miliar di pasar reguler.

Kabar positif terakhir perseroan yakni kinerja keuangan SGER pada tahun 2021. Perseroan berhasil membukukan kinerja keuangannya yang cukup apik sepanjang tahun 2021, di mana SGER berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 200,45 miliar. Angka ini melonjak sebesar 550% dari laba bersih perseroan pada tahun buku 2020 yang hanya mencapai Rp 27,35 miliar.

Selain itu, pendapatan perseroan juga melonjak sebesar Rp 93,1% menjadi Rp 3,92 triliun pada tahun 2021, dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar Rp 2,03 triliun.

Disaat IHSG kembali ambles kemarin, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers, di mana dua diantaranya mengalami koreksi hingga mencapai 7%-8%. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Di posisi pertama terdapat saham emiten jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi yakni PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) yang harganya ambruk hingga 8,47% ke level Rp 54/saham. Saham NANO menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham NANO kemarin mencapai Rp 1,16 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 20,82 juta lembar saham. Investor asing hanya mengoleksi saham NANO dalam jumlah yang cukup sedikit yakni hanya sebesar Rp 44 ribu di pasar reguler.

Selain itu, terdapat pula saham emiten perbankan yang merupakan anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yakni saham PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), di mana harganya ambles 6,95% ke posisi harga Rp 870/saham. Saham AGRO juga terkena level ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham AGRO kemarin mencapai Rp 20,61 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 23,3 juta lembar saham. Investor asing melepas saham AGRO sebesar Rp 2,47 miliar di pasar reguler.

Selain saham NANO dan AGRO, terdapat juga saham emiten konsumer yakni PT Kino Indonesia Tbk (KINO) yang harganya ambrol 6,95% ke level Rp 4.420/saham dan menyentuh batas ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham KINO kemarin mencapai Rp 22,15 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 4,9 juta lembar saham. Investor asing melepas saham KINO sebesar Rp 2,63 miliar di pasar reguler.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular