
Saat IHSG Ambruk Lagi, Ini 10 Saham Tercuan&Terboncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup ambles pada perdagangan Kamis (12/5/2022) kemarin, di tengah fluktuasinya bursa saham global karena investor khawatir dengan masih tingginya inflasi di Amerika Serikat (AS).
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambruk hingga 3,17% ke level 6.599,84. Dengan demikian, IHSG berakhir di zona merah selama empat hari beruntun sejak Senin awal pekan ini.
Sejak awal perdagangan kemarin, IHSG memang sudah terkoreksi. Pelemahan IHSG terus berlanjut hingga terlempar dari level psikologis 6.800 dan 6.700.
Nilai transaksi indeks pada kemarin mencapai sekitaran Rp 18 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 94 saham menguat, 480 saham terkoreksi, dan 112 saham stagnan.
Investor asing kembali melakukan penjualan bersih (net sell) kemarin, meski angkanya kembali menurun. Tercatat, net sell kemarin mencapai Rp 721,37 miliar di seluruh pasar.
Di tengah amblesnya kembali IHSG kemarin, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham emiten industri perkayuan yakni PT SLJ Global Tbk (SULI) yang harganya melejit 31,73% ke level harga Rp 137/saham. Saham SULI pun menyentuh batas auto rejection atas (ARA) kemarin.
Nilai transaksi saham SULI pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 76,06 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 601,72 juta lembar saham. Investor asing melego saham SULI sebesar Rp 1,73 miliar di pasar reguler.
Selain itu, di posisi kedua diduduki oleh saham emiten pertambangan granit dan indutri minyak dan gas bumi (migas) melalui investasi yakni PT Mitra Investindo Tbk (MITI), di mana sahamnya melesat hingga 22,93% ke posisi harga Rp 193/saham. Saham MITI juga menyentuh level ARA-nya kemarin.
Nilai transaksi saham MITI pada perdagangan kemarin mencapai Rp 17,93 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 92,33 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham MITI sebesar Rp 26,84 juta di pasar reguler.
Selain itu, di posisi ketiga terdapat saham emiten perdagangan energi baru terbarukan (EBT) yakni PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) yang harganya melonjak 17,82% ke posisi harga Rp 3.240/saham.
Nilai transaksi saham SGER pada perdagangan kemarin terbilang cukup besar yakni mencapai Rp 123,31 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 40,85 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham SGER sebesar Rp 27,25 miliar di pasar reguler.
Kabar positif terakhir perseroan yakni kinerja keuangan SGER pada tahun 2021. Perseroan berhasil membukukan kinerja keuangannya yang cukup apik sepanjang tahun 2021, di mana SGER berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 200,45 miliar. Angka ini melonjak sebesar 550% dari laba bersih perseroan pada tahun buku 2020 yang hanya mencapai Rp 27,35 miliar.
Selain itu, pendapatan perseroan juga melonjak sebesar Rp 93,1% menjadi Rp 3,92 triliun pada tahun 2021, dari sebelumnya pada tahun 2020 sebesar Rp 2,03 triliun.