Wall Street Dibuka Merah Lagi, Dow Jones Dekati Area Bearish

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
Kamis, 12/05/2022 21:19 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan pada pembukaan perdagangan Kamis (12/5/2022), hingga menyentuh level terendahnya dalam lebih dari setahun terakhir dan kian dekat dengan predikat bearish.

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka drop 190 poin (-0,6%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan selang 30 menit menjadi 225,39 poin (-0,71%) ke 31.608,72. Nasdaq anjlok 105,95 poin (-0,93%) ke 11.258,28 sedangkan S&P 500 surut 35,15 poin (-0,89%) ke 3.900,03.

Saham teknologi kembali menjadi bulan-bulanan, di mana Apple anjlok lebih dari 3%, sehingga saham perseroan terlempar ke teritori bearish (terkoreksi berkepanjangan) dengan koreksi lebih dari 22% dari posisi tertingginya dalam setahun terakhir.


Hal ini terjadi berbarengan dengan melesatnya Saudi Aramco melibas posisinya sebagai perusahaan dengan nilai tertinggi di dunia. Saham Amazon dan Microsoft juga ambruk, masing-masing sebesar 2%.

Sementara itu, saham Disney jatuh lebih dari 5% setelah melaporkan neraca keuangan yang kurang meyakinkan. Mereka mencetak pertumbuhan pelanggan streaming yang lebih tinggi dari perkiraan, tapi mengingatkan dampak Covid-19 pada wahana bermainnya di Asia.

"Saham dijual di seluruh penjuru dunia, dan nada pasar semakin suram," kata Adam Crisafulli Vital Knowledge dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Indeks S&P 500 anjlok lebih dari 18% dari rekor tertingginya dan merosot 17% sejak awal tahun ini. Nasdaq jatuh mendekati 30% dari level tertingginya. Situasi koreksi lebih dari 20% dari level tertinggi dalam 1 tahun terakhir bisa dikategorikan sebagai situasi pasar yang bearish.

Indeks harga produsen (producer price index/PPI) April, yang menunjukkan harga barang di tingkat grosir AS, melonjak 11% secara tahunan. Angka itu memang lebih rendah dari posisi Maret, tetapi lebih buruk dari ekspektasi pelaku pasar.

Hal ini kembali memicu kekhawatiran bahwa inflasi tinggi belum akan berakhir. Data inflasi pada Rabu (11/5) menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) April berada di 8,3%, yang lebih buruk dari ekspektasi dan masih berada di dekat rekor tertingginya sejak 40 tahun di 8,5%.

Bitcoin anjlok di bawah US$ 27.000 hari ini karena kekhawatiran terhadap inflasi dan runtuhnya Terra yang kontroversial. Perusahaan teknologi dengan kepemilikan Bitcoin, turun di perdagangan. Saham Tesla kehilangan 2%, sementara MicroStrategy anjlok 10%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dihantui Data-data Ekonomi, IHSG Kehilangan Tenaga Awal Pekan