DOID Dapat Kontrak Garap Batu Bara di Australia Rp 3,22 T

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
12 May 2022 13:05
Doc.Delta Dunia Makmur
Foto: Doc.Delta Dunia Makmur

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) akan segera memulai penambangan baru di Australia. Penambangan ini dilakukan oleh BUMA Australia Pty Ltd.

DOID akan segera memulai layanan penambangan baru untuk Bowen Coking Coal ("BCC"), perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Australia (ASX). 

Dalam keterangan tertulis, DOID mengumumkan bahwa penambangan untuk proyek batu bara kokas semi keras Broadmeadow East ini bernilai AUD 320 juta atau sekitar Rp 3,22 triliun (asumsi kurs 1 AUD = Rp 10,072.28). 

Kontrak tersebut memiliki jangka waktu tiga tahun dan opsi perpanjangan satu tahun. Proyek ini akan memproduksi 4,8Mtpa batu bara ROM selama empat tahun.

Proyek ini terletak 25 km timur laut dari kota Moranbah, di dalam Central Bowen Basin di Queensland. Adapun BUMA Australia sendiri telah beroperasi di sekitar kawasan tersebut selama 14 tahun, di proyek Goonyella milik BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance ("BMA"). 

"Kinerja dan rekam jejak BUMA Australia telah memperkuat hubungan dengan klien kami yang sudah ada. Kekuatan bisnis Perseroan memungkinkan kami untuk terus mencari kontrak-kontrak baru. Kami berterima kasih kepada seluruh tim BUMA Australia karena berhasil mengamankan kontrak kedua dalam lima bulan terakhir sejak akuisisi kami atas Downer Mining East pada Desember tahun lalu," kata Presiden Direktur DOID Ronald Sutardja, Kamis (12/5/2022).

Kontrak baru ini meneguhkan kehadiran BUMA Australia di Bowen Basin, dengan rekam jejak operasional selama lebih dari 10 tahun di tambang batu bara kokas Blackwater BMA, dan 14 tahun di tambang batu bara kokas Goonyella BMA.

Pada 22 Februari lalu, BUMA Australia telah mendapatkan perpanjangan kontrak baru senilai AUD 550 juta selama 5 tahun di tambang Blackwater milik BMA.

"Kontrak baru ini pun menegaskan strategi Delta Dunia Makmur untuk tetap berkomitmen menyediakan layanan pertambangan dari hulu ke hilir dan terus memperkuat lini bisnis di Indonesia dan Australia," katanya.

Sebagai catatan, sepanjang 2021 lalu DOID berhasil mencatat pendapatan sebesar US$ 911 juta atau naik 51% secara tahunan (YoY). Pada saat yang sama, EBITDA perseroan tumbuh 43% YoY menjadi US$ 234 juta.

Produksi batu bara DOID sepanjang tahun lalu mencapai 54 juta ton atau meningkat 19% YoY. Perusahaan juga sudah menyelesaikan akuisisi Downer Mining East, kontraktor pertambangan Tier 1 Australia, dan 15,4% saham Asiamet Resources dengan portofolio proyek tembaga dan polimetalik di Indonesia.


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Usaha DOID Kantongi Kontrak Senilai AU$ 550 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular