Yield Treasury AS Terus Turun, Apa Kabar Yield SBN RI?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Rabu, 11/05/2022 20:08 WIB
Foto: US Treasury, Bond, Obligasi (Ilustrasi Obligasi)

Jakarta, CNBCIndonesia - Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup melemah pada perdagangan Rabu (11/5/2022), di tengah masih melandainya imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) jelang rilis data inflasi pada periode April 2022.

Mayoritas investor kembali melepas SBN pada hari ini, ditandai dengan menguatnya imbal hasil (yield) di hampir seluruh tenor SBN acuan. Hanya SBN tenor 15 dan 30 tahun yang yield-nya cenderung stagnan pada hari ini.

Melansir data dari Refinitiv, yield SBN tenor 15 tahun dan 30 tahun stagnan di masing-masing level 7,011% dan 7,084%.


Sementara untuk yield SBN tenor 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara kembali menguat 8,9 bp ke level 7,419%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Dari AS, yield obligasi pemerintah (US Treasury) cenderung kembali melemah pada hari ini, jelang rilis data inflasi pada periode April 2022.

Dilansir dari CNBC International, yield Treasury tenor 10 tahun melemah 7 bp ke level 2,923%, dari sebelumnya pada penutupan perdagangan Selasa kemarin di level 2,993%.

Data inflasi Negeri Paman Sam dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) akan dirilis pada hari ini pukul 08:30 waktu AS atau pukul 19:30 WIB.

Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan IHK AS pada bulan lalu naik 0,2% secara bulanan (month-on-month/mom) dan naik 8,1% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Hal ini menandakan bahwa pelaku pasar berekspektasi bahwa inflasi AS akan berada di bawah angka inflasi bulan Maret yang menyentuh 8,5% dan dapat menjadi indikasi bahwa inflasi telah menyentuh puncaknya.

Pembacaan inflasi sangatlah penting karena data ini akan digunakan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menentukan arah kebijakan moneter berikutnya, meski pasar sudah lebih dahulu memprediksi bahwa The Fed akan semakin agresif untuk menaikkan suku bunga acuannya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Modal Pasar Saham & SBN Tarik Investor Saat Iran-Israel Panas