BNI Terbitkan Green Bond Rp 5 T, Berapa Kuponnya?

Market - Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
10 May 2022 11:45
bni Foto: doc bni

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan (green bond) senilai maksimal Rp 5 triliun. Penawaran awal green bond bernilai besar ini akan dilakukan mulai besok (Rabu), 11 Mei 2022.

Dalam prospektus yang dipublikasikan di media, BNI memastikan green bond yang diterbitkan perusahaan memiliki total nilai Rp 5 triliun dan memiliki tiga tenor yakni 3, 5, dan 7 tahun.

Meski demikian, bank BUMN tersebut belum merinci tingkat bunga atau kupon untuk masing-masing tenor. Bunga Green Bond dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Green Bond.

Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 21 September 2022 sedangkan pembayaran bunga terakhir dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri Green Bond yakni pada 21 Juni 2025 (Seri A), 21 Juni 2027 (Seri B), dan 21 Juni 2029 (Seri C).

"Nama Green Bond yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah 'Obligasi Berwawasan Lingkungan (Green Bond) I PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2022'," tulis perusahaan, Selasa (10/5/2022).

Penawaran awal obligasi hijau BBNI akan berlangsung 11-25 Mei. Setelah itu, perkiraan tanggal efektif jatuh pada 10 Juni. Penawaran umumnya berlangsung pada 14-16 Juni.

Penjatahan obligasi hijau kepada para pembeli akan dilakukan pada 17 Juni. Kemudian, distribusi secara elektronik dan pencatatannya pada BEI akan dilakukan pada 21 dan 22 Juni.

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Green Bond setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan untuk pembiayaan maupun pembiayaan kembali proyek-proyek dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Yakni, proyek-proyek yang berkaitan dengan energi terbarukan, efisiensi energi, pengolahan sampah menjadi energi dan manajemen limbah, penggunaan sumber daya alam dan penggunaan tanah yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, gedung berwawasan lingkungan, dan pertanian berkelanjutan.

Pembiayaan proyek-proyek tersebut tentunya dengan memperhatikan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond).

Dalam rangka penerbitan Green Bond ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia, yaitu idAAA (Triple A).

Sebelumnya, Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada sempat mengatakan, perusahaan membukukan kinerja positif dari ekspansi portofolio hijau dan implementasi prinsip-prinsip ESG sepanjang kuartal I/2022. Portofolio pembiayaan hijau BBNI mencapai Rp 170,5 triliun pada kuartal I/2022.

"Nilai ini mengambil porsi 28,9% dari total portofolio kredit BNI. Pembiayaan hijau diberikan ke pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui UMKM Rp 115,2 triliun, selebihnya untuk kebutuhan pembangunan ekosistem energi hijau Rp 10,3 triliun serta pengelolaan polusi Rp 6,8 triliun, dan pengelolaan air limbah Rp 23,3 triliun," ungkap David April lalu.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

BNI Resmi Gandeng Sea Limited, Siap Lepas Saham Bank Mayora


(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading